Daun Sengkubak, Vetsin Alami dari Sintang, Kalbar

Konten Media Partner
13 September 2019 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wenefrida Rosa Ilin menunjukan daun sengkubak kepada Hi!Pontianak, saat berkunjung ke rumahnya di Jalan Teluk Menyurai, Gang Rahmat, Kelurahan Tanjungpuri, Kabupaten Sintang. Foto: Agus Pujianto/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wenefrida Rosa Ilin menunjukan daun sengkubak kepada Hi!Pontianak, saat berkunjung ke rumahnya di Jalan Teluk Menyurai, Gang Rahmat, Kelurahan Tanjungpuri, Kabupaten Sintang. Foto: Agus Pujianto/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Daun sengkubak cukup populer dikalangan masyarakat Kalbar, khususnya di Kabupaten Sintang. Daun sengkubak tak hanya sebagai vetsin alami, khasiatnya bisa menjadi obat.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Sintang, daun sengkubak cukup dikenal, terlebih setelah viral. Bagi Wenefrida Rosa Ilin, daun bernama latih pycharrhena cauliflora (miers), tidak hanya sekedar familiar.
Tanaman yang masuk dalam keluarga menispermaceae ini tidak hanya digunakan sebagai penyedap rasa pada masakan Ilin, sapaan Wenefrida Rosa Ilin. Tapi juga mengharumkan namanya pada ajang lomba masak kuliner khas Dayak tingkat provinsi pada 2017. Berkat penyedap alami warisan leluhur itu, kontestan perwakilan Dewan Adat Dayak (DAD) Sintang menjadi juara pertama.
Hasil olahan makanan kreasi perwakilan DAD Kabupaten Sintang menggunakan resep bumbu tradisional daun sengkubak yang memenangkan juara pertama pada Pekan Gawai Dayak (PGD) tingkat provinsi Kalbar yang dilaksanakan di Rumah Radank di Pontianak, tahun 2017. Foto: Dok Hubertus Vinsencius Wake
“Setiap ikut lomba masak, daun sengkubak selalu saya gunakan. Kalau saya tidak salah, empat kali juara. Terakhir tahun 2017, dapat juara satu tingkat provinsi lomba masak bumbu tradisional. Saya mewakili Dayak seluruh Kabupten Sintang,” kata Wenefrida Rosa Ilin kepada Hi!Pontianak, Jumat (13/9).
ADVERTISEMENT
Ilin tak ingat persis, tahun berapa saja menjuarai lomba masak dengan daun sengkubak ditingkat provinsi. Perempuan berusia 60 tahun itu menjelaskan, penggunaan daun sengkubak sebagai penyedap rasa tidak pernah absen mengikuti lomba masak dengan bumbu tradisional.
“Pokoknya ndak pernah ketinggalan,” ujarnya ditemui di pekarangan rumahnya di Jalan Teluk Menyurai, Gang Rahmat, Kelurahan Tanjupuri, Sintang.
Wenefrida Rosa Ilin menunjukan daun sengkubak yang ditanam di pekarangan rumahnya. Foto: Agus Pujianto/Hi!Pontianak
Tumis Ansabi Dayak dicampur ikan sungai dan masakan babi cekalak dimasak dalam bambu, menjadi menu utama pada lomba masak yang meraih juara pertama pada 2017 itu. “Semua bumbunya dari alam, tradisional warisan nenek moyang. Tanpa menggunakan bumbu modern yang sekarang banyak digunakan orang kota,” ungkap anggota Perhimpunan Perempuan Dayak Kabupaten Sintang, Biro Seni dan Budaya ini.
ADVERTISEMENT
Kini, Ilin sudah ‘pensiun’ mengikuti ajang perlombaan masak tradisional. Kendati demikian, ia tak pernah absen ketika diminta menjadi juri dalam ajang yang sama ditingkat kabupaten.
“Sekarang berkebun, urus ternak. Biasa diminta jadi juri lomba masak,” tuturnya. (hp9)