Konten Media Partner

Debat Perdana Pilgub Kalbar, Ria Norsan-Krisantus Soroti Antrean Pasien di RS

23 Oktober 2024 21:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub-Cawagub Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan dan Krisantus di debat publik perdana Pilgub Kalbar. Foto: YouTube KPU Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Cagub-Cawagub Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan dan Krisantus di debat publik perdana Pilgub Kalbar. Foto: YouTube KPU Kalbar
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Program jaminan kesehatan memiliki tantangan, termasuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Bahkan, masyarakat harus mengantre berhari-hari untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi sorotan paslon Gubernur dan Wagub Kalbar nomor urut 02, Ria Norsan-Krisantus. Menurut Ria Norsan, pendataan by name by address perlu dilakukan agar masyarakat, terutama yang tidak mampu agar mendapat jaminan kesehatan BPJS Kesehatan.
"Ke depan kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, pemeritah kota, terutama masyarakat tidak mampu kita berikan stimulan dari provinsi kita gratiskan," ujar Ria Norsan dalam debat publik perdana Cagub-Cawagub Kalbar, Rabu malam, 23 Oktober 2024.
Ria Norsan berjanji, jika dirinya dan Krisantus terpilih maka BPJS kesehatan akan digratiskan untuk masyarakat Kalbar. Pemprov akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat.
Ria Norsan juga menyoroti antrean pasien yang berobat di rumah sakit. Ria Norsan meminta agar orang sakit dilayani terlebih dahulu supaya tidak menunggu berhari-hari.
ADVERTISEMENT
"Urusan administrasinya nanti menyusul. Siapa yang bertanggung jawab? Kami akan bertanggung jawab, jika terpilih jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, supaya tidak ada lagi orang yang datang berobat karena jauh harus menunggu berhari-hari," ujar Ria Norsan.
Krisantus menambahkan, untuk layanan di RSUD kabupaten akan diperkuat. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang berobat tidak menumpuk di RS Soedarso.
"Supaya masyarakat tiadk lagi mengantre berhari-hari. Kalau RSUD kabupaten sudah baik kualitasnya, tentu masyarakat di perhuluan tidak perlu dirujuk ke Kota Pontianak," tambah Krisantus.