Konten Media Partner

Desa Mensiku Deklarasi ODF, Bupati Sintang: Penting untuk Cegah Stunting

21 Juni 2022 14:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sintang, Jarot Winarno, menempelkan cap telapak tangan sebagai kampanye mencuci tangan menggunakan sabun. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sintang, Jarot Winarno, menempelkan cap telapak tangan sebagai kampanye mencuci tangan menggunakan sabun. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Sintang - Desa Mensiku, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, melakukan deklerasi Open Defecation Free (ODF) atau Setop Buang Air Besar Sembarangan yang merupakan bagian dari pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Senin, 20 Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengatakan ada lima pilar dalam pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu setop buang air besar sembarangan, cuci tangan menggunakan sabun, menjaga makanan dan minuman, pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
Jarot menegaskan bahwa ODF ini penting untuk mencegah stunting. “Dengan bebas ODF maka stunting akan berkurang,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh, mengungkapkan bahwa di Kecamatan Binjai Hulu baru dua desa yang mendeklerasikan ODF, yakni Desa Dak Jaya dan Mensiku.
“Total ada 11 desa di Kecamatan Binjai Hulu. 10 sudah tercatat sebagai desa ODF. Tetapi yang sudah mendeklerasikan bebas ODF baru dua desa. 8 desa lainnya belum deklerasi,” kata Sinto.
ADVERTISEMENT
Ke depan Sinto berharap 8 desa tersebut segera mendeklerasikan bebas ODF. “Harapan saya 8 desa itu melakukan deklerasi bebas ODF secara serentak,” harap Sinto.
Sinto menargetkan pada tahun 2022 Kecamatan Binjai Hulu adalah kecamatan pertama di Kabupaten Sintang yang bebas ODF. “Untuk kecamatan lain, masih banyak desa yang belum bebas ODF. Sementara di Kecamatan Binjai Hulu hanya tersisa satu yang belum bebas ODF yakni Desa Ampar Bedang,. Mudah-mudahan segara bisa menyusul,” ucapnya.
Camat Binjau Hulu, Jony bersyukur Desa Mensiku sekarang ini sudah bebas ODF. Keberhasilan itu merupakan hasil kerja keras bersama dengan dukungan banyak pihak.
“Bebas ODF ini juga didukung oleh masyarakat dengan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan lingkungan yang bersih. Maka pada hari ini terwujudlah Desa Mensiku sebagai desa ODF,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa desa yang belum bebas ODF di Kecamatan Binjau Hulu adalah Desa Ampar Bedang.
“Ini pekerjaan berat untuk kami di pemerintah Kecamatan Binjai Hulu beserta Puskesmas dan desa yang ada. Semoga kedepan Desa Ampar bedang bisa bebas ODF seperti 10 desa lain di Kecamatan Binjai Hulu,” harapnya.
Kepala Desa Mensiku, Daniel mengungkapkan, untuk mewujudkan desa bebas ODF bukanlah hal yang mudah. Pihak desa tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Sementara dukungan anggaran sempat terhambat karena pandemi COVID-19.
“Terima kasih pada semua pihak yang sudah membantu. Keberhasilan ini berkat perjuangan kita bersama. Bahwa kita melihat bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting,” katanya.
Sebelumnya, Desa Mensiku ditargetkan bebas ODF pada tahun 2020, namun gagal karena pandemi. Target mundur ke tahun 2021, namun gagal lagi karena musibah banjir.
ADVERTISEMENT
“Dan saya bersyukur tahun 2022 target itu bisa terwujud. Saya berharap setelah deklerasi bebas ODF nanti, itu adalah komitmen dan tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Kepala Puskesmas Mensiku, Endi Juliansyah mengungkap gambaran situasi Sanitasi Lokal Berbasis Masyarakat (STBM) pilar satu yakni Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang.
Ia mengatakan, di Kecamatan Binjai Hulu dengan total 11 desa, 10 diantaranya sudah mencapai status ODF. Yakni Binjau Hulu, Binjai Hilir, Dak Jaya, Telaga Satu, Telaga Dua, Simba Raya, Sungai Risap, Sungai Risap Mensiku Bersatu, Empaka Kebiau Raya dan Mensiku.
“Hanya satu desa yang belum bebas ODF yakni Desa Ampar Bedang,” ungkap Endi.
ADVERTISEMENT
Untuk Desa Mensiku, kata Endi, terdapat 466 Kepala Keluarga dari 3 dusun. Yaitu Dusun Pasir Putih, Dusun Tinting Melapi dan Dusun Mensiku Pantai.
“Dari 466 KK tersebut, sudah 444 KK yang memiliki WC yang layak, 17 KK sharing dan 5 KK belum layak. Namun itu sudah termasuk katagori STBM pilar 1,” bebernya.
Endi kemudian mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam mencapai desa ODF. Mulai dari pembiayaan, karakteristik wilayah yang berada di tepian sungai, kesadaran masyarakat dan lain-lain.
“Namun berkat kerjasama masyarakat dan semua pihak, tercapailah tujuan Sanitasi Lokal Berbasis Masyarakat (STBM) pilar satu yakni bebas ODF,” pungkasnya.