Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Desainer asal Pontianak Rilis Busana Oriental dari Batik Khas China
19 Agustus 2020 12:48 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Muda dan berbakat. Ini menggambarkan sosok Asiffa Mutia Kahfi, desainer busana asal Pontianak. Tahun ini, ia kembali merilis koleksi baru dengan tema fashion oriental.
ADVERTISEMENT
Empat koleksi terbarunya ini, Asiffa Mutia Kahfi memilih aksen oriental yang dihadirkan melalui corak kain khas China, salah satunya adalah Làrǎn. Làrǎn [蜡染] yang berarti batik dalam bahasa Mandarin.
"Saya orangnya sangat visual. Jadi, bermain dengan corak adalah salah satu bentuk dari fashion statement saya dan salah satu cara saya untuk berkomunikasi dengan khayalak publik melalui karya-karya yang saya ciptakan. Saya ingin dunia tahu bahwa negara-negara lain pun memiliki versi batik mereka sendiri dan itu adalah salah satu budaya tradisional mereka juga," kata Mutia, sapaan akrab Asiffa Mutia Kahfi kepada Hi!Pontianak, Rabu (19/8).
Menariknya, Mutia menambah kombinasi aksen Jepang yang membuat pakaian ini dibikin dengan menarik. Semua aspek tradisional pada koleksi ini dipadukan dengan siluet potongan yang modern.
"Untuk meramaikan suasana, saya juga menambahkan sedikit aksen Jepang pada koleksi ini dengan menggunakan shibori (semacam batiknya negara Jepang) dan detail origami. Semua aspek tradisional pada koleksi ini dipadu-kontraskan dengan siluet potongan yang modern membuat koleksi ini menjadi tidak lekang oleh waktu atau timeless. Tiap tiap busananya sendiri memiliki personaliti yang berbeda-beda akan tetapi mereka disatukan melalui printnya," jelas Mutia.
ADVERTISEMENT
Pemilihan tema busana oriental untuk koleksi terbarunya ini tentu bukan tanpa alasan. Hal tersebut disebabkan karena Mutia pernah tinggal di Shanghai dan menjelajahi negeri China selama 4 tahun sebagai pelajar.
"Sebagai bentuk dari apresiasi dan rasa cinta kepada negara yang dengan baik telah menjadi rumah kedua untuk saya, saya mempersembahkan sebuah koleksi mini yang terinspirasi oleh spektrum kecil di antara semua budaya-budaya Tiongkok yang kaya. Saya ingin menunjukkan bahwa untuk membuat sebuah karya fashion oriental tidak hanya terpaku atau sebatas pada cheongsam saja," paparnya.
Untuk memperkuat aksen orientalnya pada busananya, Mutia dan tim bahkan melakukan pemotretan di Singkawang tepatnya di Vihara Bodhisatva Karaniya Metta.
Mutia mengatakan, sebelumnya ide koleksi terbarunya ini adalah mengangkat tentang batik Indonesia. Namun, karena terkendala waktu dan barang yang sulit dicari di China akhirnya Mutia memutuskan untuk menggunakan batik China.
ADVERTISEMENT
"Nama original koleksi ini tuh ‘Puisi Batik’ yang awalnya mau pakai batik Indonesia. Tapi karena susah dapat batik Indonesia yang bagus di sana (China) dan repot sekali mau bolak-balik (Indonesia-ChinaI demi beli batik serta kepepet deadline, jadi konsepnya saya ganti dengan mengusung batiknya China, lumayan dapat pengetahuan baru," pungkasnya.