Dewan Adat Dayak Sabung Ultimatum Pencuri Patung Pantak: Kami Akan Buat Ritual

Konten Media Partner
18 Juni 2024 13:45 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Pantak di Desa Sabung. DAD Desa Sabung keluarkan ultimatum kepada pencuri Patung pantak untuk segera kembalikan, jika tidak maka mereka akan membuat ritual adat Dayak (Pato). Foto: Dok. Instagram @sambasinformasi
zoom-in-whitePerbesar
Patung Pantak di Desa Sabung. DAD Desa Sabung keluarkan ultimatum kepada pencuri Patung pantak untuk segera kembalikan, jika tidak maka mereka akan membuat ritual adat Dayak (Pato). Foto: Dok. Instagram @sambasinformasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Dewan Adat Dayak (DAD) Desa Sabung ultimatum pencuri Patung Pantak untuk segera mengemmbalikannya ke tempat semula, di tempat keramat Bukit Paseban. Jika tidak dikembalikan setelah lewat dari 7 hari maka DAD Desa Sabung akan membuat ritual adat Dayak (Pato).
ADVERTISEMENT
Ultimatum tersebut dikeluarkan dalam edaran resmi yang saat ini viral di media sosial.
Edaran yang disebar luaskan Dewan Adat Dayak Desa Sabung. Foto: Dok. Instagram @sambasinformasi
"Pengurus Adat Dayak (Pad) Desa Sabung, menghimbau kepada barang siapa yang membawa atau mengambil Patung Pantak yang berlokasi di tempat keramat Bukit Paseban yang ada di Desa Sabung, Kecamatan Subah, untuk sesegera mungkin mengembalikan ke tempat semula lokasi tersebut berada. Kami selaku pengurus PAD memberi waktu paling lama 7 hari dari saat surat ini dibuat dan apabila dalam waktu yang sudah ditentukan tidak dikembalikan kami dengan berat hati akan membuat ritual adat Dayak (Pato), harapan kami agar hal ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah. Demikian pengumuman yang dapat kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih," isi edaran yang disebar luaskan tersebut pada Selasa, 18 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Patung Pantak memiliki arti bagi masyarakat Dayak. Pantak dipercaya sebagai pelindung dan penjaga kampung dari musuh atau wabah penyakit yang dapat menyerang.