Dinkes Ambil Swab 86 Orang yang Tak Pakai Masker di Dekat Lokasi CFD Pontianak

Konten Media Partner
12 Juli 2020 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Proses pengambilan swab terhadap warga yang kedapatan tidak menggunakan masker saat beraktivitas. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Untuk mempertahankan data nol kasus konfirmasi COVID-19 atau corona virus di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menggelar razia kepatuhan menggunakan masker, pada Minggu pagi (12/7), di Bundaran Digulis Pontianak, yang kerap dijadikan lokasi Car Free Day (CFD) bagi warga Pontianak.
ADVERTISEMENT
Dalam razia tersebut, sebanyak 86 orang yang didapati beraktivitas dan tidak menggunakan masker, langsung dilakukan swab test oleh petugas kesehatan yang berada di lokasi tersebut.
“Hari kita melakukan razia untuk mengingatkan masyarakat, supaya mereka tetap menggunakan masker walaupun dalam aktivitas olahraga-olahraga ringan. Kalau memang mereka tidak pakai masker, nanti langsung kita swab, lalu nantinya hasilnya dikirim laboratorium Untan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, kepada awak media.
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
Laporan pada tanggal 10 Juli 2020, di Kota Pontianak sudah mencapai nol kasus konfirmasi COVID-19. Namun pihaknya akan terus melakukan razia dan akan dilakukan swabs terhadap masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan, untuk mengendalikan wabah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Bahwa kita patut bersyukur, Kota Pontianak bisa mencapai kasus nol, artinya semua pasien bisa disembuhkan dan tidak ada kasus baru. Kemudian bahwa dengan nol kasus bukan berarti, pekerjaan kita sudah selesai. Tapi dalam Pandemi ini kita masih panjang. Mengingat konstelasi perkembangan COVID-19 di dunia, kemudian di Indonesia yang cukup tinggi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu.
Angka nol kasus tersebut merupakan sesuatu yang menggemberikan, serta dapat membangkitkan semangat masyarakat agar berlomba-lomba untuk mengendalikan penyakit tersebut.
“Jadi angka nol ini sesuatu yang menggembirakan, tetapi ini juga harus menjadi cambuk untuk kita masyarakat kota Pontianak, agar semakin bersemangat untuk mengendalikan penyakit ini,” paparnya.
Namun dengan begitu, pihaknya akan terus waspada dan mencegah penyebaran virus tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan teratur.
ADVERTISEMENT
“Ini merupakan kerja keras, Pemerintah dan masyarakat, kita juga telah mengeluarkan sumber daya yang sangat besar. Angka nol ini kalau tidak kita pelihara dan kita jaga, maka bukan tidak mungkin kita kembali ke fase awal lagi atau gelombang kedua. Jadi untuk mempertahankan posisi nol ini, maka tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan harus 100 persen, karena pandemi ini masih melanda dunia dan Indonesia,” pungkasnya.