Konten Media Partner

Dipolisikan Karena Rusak Mobil, Kades Penjernang Harap Diselesaikan Kekeluargaan

20 Agustus 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kades Penjernang, Jenal Abidin bersama Ketua BPD menyampaikan klarifikasi terkait perusakan mobil warga. Foto: Yusrizal/Hi! Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kades Penjernang, Jenal Abidin bersama Ketua BPD menyampaikan klarifikasi terkait perusakan mobil warga. Foto: Yusrizal/Hi! Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kepala Desa Penjernang, Jenal Abidin merespons pelaporan dirinya ke Polsek Sungai Tebelian oleh warganya sendiri karena merusak mobil dan melakukan pengancaman. Ia berharap masalah tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
“Kita berupaya melakukan win-win solution terkait masalah ini. Kalau bisa hal ini dimediasi lah secara kekeluargaan,” harap Jenal Abidin pada wartawan di Sintang, Senin malam 19 Agustus 2024.
“Intinya kita cari solusi, tapi bagaimanapun upaya ini tergantung mereka. Tapi harapan kita ya bisa selesai dengan cara kekeluargaan,” harapnya lagi.
Terkait alasan dirinya melakukan perusakan mobil, Jenal mengatakan bahwa tindakan itu merupakan akumulasi dari kemarahannya selama ini yang telah dipendam lama.
Ia menyebut, kelompok masyarakat itu selama ini banyak melakukan tindakan yang melawan kebijakan pemerintahan desa.
“Semuanya bermula dari rencana desa yang ingin membuat Perdes tentang larangan berjudi dan menjual miras. Namun ada pertentangan dari sebagian masyarakat. Akibatnya, saya menjadi sosok yang mereka benci, termasuk orang-orang dekat saya. Akibatnya banyak kebijakan desa mereka tentang,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Karena rentetan masalah yang terjadi, kata Jenal, kemarahannya pun memuncak pada Minggu malam. Makanya ketika mencari Jon dan yang bersangkutan tidak berada di sana, dirinya melampiaskannya ke mobil yang sedang di parkir.
“Malam itu, saya memang sedang capek dan banyak pikiran saat keponakan saya Joni bercerita ketika dia yang mencoba bertegur sapa dengan Jon saat penutupan HUT RI desa, namun tidak mendapat respons yang bersahabat. Jadi saya berpikir, kalau mereka-meraka ini tidak bisa dirangkul, maka harus diberikan shock therapy. Saya lalu mendatangi rumah dan mencari mereka dan timbul lah kejadian itu,” jelasnya.
“Intinya kemarahan saya ada sebab akibat. Saya bukan orang gila, jadi ndak mungkin marah tanpa sebab,” pungkasnya.