Disdik Kalbar Mulai Susun Soal Ujian SMA, Disesuaikan dengan Kurikulum Darurat

Konten Media Partner
9 Februari 2022 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyusunan soal ujian satuan pendidikan SMA di Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Penyusunan soal ujian satuan pendidikan SMA di Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada siswa kelas 12 SMA di Kalbar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar menggelar kegiatan Penyusunan Soal Ujian Satuan Pendidikan SMA Tahun 2022, pada Selasa, 8 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Sugeng Hariadi, mengatakan penyusunan soal ujian tersebut dilakukan untuk mengevaluasi mutu pada tahap akhir pada lulusan SMA SMK se-Kalbar.
“Di dalam kegiatan penyusunan soal untuk SMA tahun 2022 adalah soal-soal untuk evaluasi terakhir atau kelas 12 SMA se-Kalbar. Dengan dihapusnya ujian nasional untuk evaluasi terakhir, diserahkan di satuan pendidikan atau sekolah itu sendiri,” jelas Sugeng.
Dikbud Kalbar sendiri yang bertanggung jawab atas kualitas mutu lulusan SMA/SMK di Kalbar. Sehingga pihaknya mengundang guru-guru dari 14 Kabupaten Kota di Kalbar, untuk menyusun soal ujian dari 19 mata pelajaran.
“Kami akan melakukan evaluasi soal-soal yang berstandar maka kita undang guru-guru yang kita pilih untuk menyusun soal. Jadi ada IPA, IPS, dan Pelajaran Umum,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sugeng berharap agar mutu pendidikan di Kalbar ini berstandar, sehingga Mendekbud nantinya dapat menilai atau memetakan status level pendidikan di Kalbar dengan baik.
“Kita bisa mengetahui di level mana satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta di Kalbar dengan bobot yang disusun ini, bagaiamana hasil dari peserta didik kita,” ucapnya.
Sedangkan untuk penyusunan soal ujian tersebut, pihaknya akan menyajikan soal-soal dengan materi kurikulum darurat. Sugeng mengatakan, selama pandemi guru-guru dipersilahkan untuk memberikan materi inti yang diberikan secara daring.
“Kalau untuk soal tentunya bobotnya sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Jadi materinya pasti tidak menyimpang dari materi yang telah diajarkan, apalagi sekarang ini memang di masa pandemi ada kurikulum darurat, guru-guru diberikan kesempatan untuk memberikan mata pelajaran yang inti saja,” tukasnya.
ADVERTISEMENT