Disdik Sekadau Apresiasi Pameran dan Panen Hasil Karya Guru Penggerak

Konten Media Partner
7 Desember 2022 21:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadisdik Sekadau (dua dari kiri) menghadiri pembukaan pameran dan panen hasil karya program PGP angkatan 5 daerah khusus di SMK Negeri 1 Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kadisdik Sekadau (dua dari kiri) menghadiri pembukaan pameran dan panen hasil karya program PGP angkatan 5 daerah khusus di SMK Negeri 1 Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sekadau, Fran Dawal, mendukung serta mengapresiasi pelaksanaan pameran dan panen hasil karya program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 5 daerah khusus yang diselenggarakan Balai Besar Guru Penggerak DI Yogyakarta di aula SMKN 1 Sekadau, Rabu, 7 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
"Terkait kegiatan ini saya sangat mendukung. Kemarin saya hadir di rakor reguler guru penggerak. Ini dasus. Kami sangat mensupport," ujar Fran Dawal diwawancarai usai membuka kegiatan.
Ia mengatakan, dirinya sempat berbicara dengan Balai Besar Guru Penggerak dan fasilitator mengenai intervensi program. "Kita komunikasi kira-kira intervensi program yang kita rancang ke mana kampanyenya agar guru-guru terus minat di guru penggerak untuk mereka menimba ilmu," ujarnya.
Hal ini, kata dia, juga sebagai upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sekadau. Apalagi IPM Sekadau masih berada di bawah dari kabupaten lainnya di Kalbar.
"Sekarang saya lagi mitigasi terkait permasalahan-permasalahan, di mana masalahnya? Apa intervensinya? Tentu semua bermuara dari kualitas pendidikan, kualitas mengajar maupun tenaga pengajarnya," jelas Fran Dawal.
Kadisdik Sekadau berbincang dengan fasilitator usai membuka pameran dan panen hasil karya program PGP angkatan 5 daerah khusus di SMKN 1 Sekadau. Foto: Dina mariana/Hi!Pontianak
Menurutnya, jika dilihat dari sarana dan prasarana serta jumlah sekolah terbilang masih cukup. Ke depan, kata dia, pihaknya akan menyusun program khusus untuk pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru.
ADVERTISEMENT
"Seperti saat ini (guru penggerak). Memang program ini digalakkan pemerintah pusat untuk kita menciptakan generasi kepala sekolah, guru-guru yang berkualitas," kata dia.
Fran Dawal mengajak para guru, khususnya guru-guru senior untuk terus bersemangat. Mengingat, tantangan ke depan tidaklah mudah dan ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat.
"Saya mengajak mereka (guru-guru) semangat. Kita bisa. Bukan masalah jumlah, misalnya guru terbatas, tapi kalau kita punya kemampuan, punya skill, itulah pasukan khusus tidak terlalu banyak," paparnya.
"Saya berharap kualitas pengajar semakin meningkat untuk menghadapi perubahan, tantangan di dunia pendidikan, dan berharap kita bisa menuntaskan IPM ini. Memang ya tidak semudah kita membalikkan telapak tangan," timpalnya.
Ketua Panitia menyampaikan laporan. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Ketua Panitia, Andi Wibawa mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh guru-guru mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Ia mengatakan, berbagai tahapan telah diikuti para guru tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Disdik dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut. "Kami berharap para guru dapat melakukan transformasi pendidikan di sekolah dan wilayahnya, khususnya di Sekadau," harapnya.

Ragam Aksi Nyata Guru Penggerak

Sementara itu, para guru penggerak yang mengikuti program ini telah menyusun aksi nyata. Aksi nyata tersebut pun telah diimplementasikan di sekolah tempat mereka mengajar.
Guru SMA Negeri 1 Sekadau, Darmawati mengatakan, adapun aksi nyatanya adalah berkaitan dengan pembelajaran, budaya positif ada senyum, salam, sapa, coaching antara teman sejawat, pembelajaran berdiferensiasi, hingga membentuk komunitas praktisi, salah satunya dari Diskominfo.
Foto bersama kegiatan pameran dan panen hasil karya program PGP angkatan 5 daerah khusus di SMKN 1 Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontiaank
Dalam kegiatan tersebut, Darmawati juga memamerkan hasil karya yang dibuat oleh siswanya. Ada miniatur sekolah, buket, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Kalau miniatur ini hasil karya siswa kelas XII MIA 1. Ini sebenarnya project mereka. Kemudian ada buket karya anak kelas X mapel PKWU, dan produk-produk lainnya," jelasnya.
Sedangkan Guru SMA Negeri 1 Belitang, Maria Emakulata mengungkapkan, untuk aksi nyata dirinya mulai dari budaya positif, baik kepada sesama guru maupun kepada siswa.
"Kemudian kebersihan lingkungan sekolah. Di sini kami diberikan kepercayaan untuk mengontrol kebersihan sekolah. Tidak hanya masalah sampah, tapi juga pemanfaatan tanaman. Untuk pembelajaran kita diferensiasi," kata dia.
Untuk karya yang dipamerkan tersebut, ia menggandeng guru lainnya. Karya-karya yang ditampilkan tersebut dibuat sesuai minat anak. "Ini ada perahu bidar," ujarnya.
Foto bersama di sela-sela peninjauan stand pameran guru penggerak. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Di tempat yang sama, Guru SD Negeri 21 Sungai Ringin, Suryanto mengatakan, aksi nyata yang dilakukannya pada tahap pertama adalah menjaga kebersihan lingkungan di SD Negeri 21 Sungai Ringin.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saya melakukan aksi nyata dengan membawa siswa bekerja bakti. Selain itu, saya mewajibkan semua anak jika masuk ke dalam kelas lepas sepatu dan pada saat istirahat harus menggunakan sepatu," ungkapnya.
Untuk produk yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut, Suryanto, menampilkan hasta karya dari siswa-siswi SD Negeri 21 Sungai Ringin. Karya-karya tersebut dibuat dari barang bekas, seperti koran, pipet, dan stik es krim.
"Selain itu saya memamerkan media-media yang saya buat dan saya sudah saya laksanakan di sekolah. Ada beberapa properti yang pernah dipakai penari pada event FLS2N yang menjadi juara," pungkasnya.