Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Dokter Asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung: Korban Dibius
9 April 2025 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Dokter asal Pontianak diduga membius dan memperkosa seorang keluarga pasien. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2025 di lantai 7 Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Dokter tersebut diketahui merupakan dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PPDS Unpad).
ADVERTISEMENT
PG merupakan warga Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar). Diketahui tersangka (PG) ditangkap pada 28 Maret 2025 oleh Polda Jabar. Unpad menyatakan bahwa pelaku saat ini telah diberhentikan sebagai peserta PPDS.
Menurut data yang dihimpun oleh Hi!Pontianak di lapangan, PG tinggal di Jalan Imam Bonjol bersama dengan keluarganya. Namun, sejak awal Ramadan, di bulan Maret 2025 rumah tersebut sudah dalam keadaan kosong.
“Ya bapaknya sih dokter anaknya memang sepengetahuan saya dokter juga tapi keluarganya tidak ada di sini sudah sebulanan kosong rumahnya,” kata seorang warga saat ditemui langsung pada Rabu, 9 April 2025.
Warga tersebut juga mengungkapkan, PG merupakan anak dari seorang dokter yang membuka praktik di salah satu apotek di Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
“Saya tau orang nya, namun kurang bergaul sama tetangga karena masing-masing di rumah. Saya asli di sini anaknya yang dokter namanya PG kalau nggak salah. Bapaknya buka praktik di salah satu apotek yang ada di Kota Pontianak,” tambahnya.
Sementara itu di tempat yang berbeda, Ketua RT di lingkungan tersebut membenarkan rumah PG berada di lingkungannya. Namun, Ketua RT belum mengetahui jika ada kasus yang menimpa salah satu warganya.
“Saya sudah 15 Tahun sudah jadi RT di sini dan membenarkan jika rumahnya berada di sana. Dulu pernah bikin KTP cuman sudah lama, biasalah warga kan. Mereka tidak tertutup setahu saya bergaul, kalau untuk saling mengunjungi enggak seperti kita saling mengunjungi. Tapi ini ketika ngurus berkas, lebaran, dulu mereka sering berkunjung,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, setelah PG sekolah di luar Pontianak, keluarganya jarang dijumpai namun ia sering berkunjung pada saat Imlek.
“Sementara saya tidak tahu informasi ini apa benar atau tidak, mendengar kabar ini saya kaget setahu saya mereka keluarga yang harmonis. Saya sering berkunjung pada saat imlek di rumah itu,” pungkasnya.
Penulis: Rabiansyah