Konten Media Partner

DP3A Kalbar Dukung Pemberdayaan Perempuan di Balai Sakinah Aisiyah Ketapang

10 April 2025 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalimantan Barat, Herkulana Mekarryani. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalimantan Barat, Herkulana Mekarryani. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kalimantan Barat, Herkulana Mekarryani melakukan kunjungan ke Balai Sakinah Aisiyah (BSA) di Desa Kali Nilam Berseri, Kabupaten Ketapang, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut, Herkulana menyampaikan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kalbar memiliki program perempuan dan kualitas keluarga. Salah satu organisasi yang mendukung program tersebut ialah Balai Sakinah Aisiyah (BSA).
Secara keagamaan dan ketahanan pangan, organisasi BSA sendiri memberikan pelatihan karena isu perempuan dan anak sangat tinggi, khususnya menjangkau anak-anak berumur belasan tahun.
"Program dari Balai Sakinah Aisiyah (BSA) di Desa Kali Nilam Berseri Kabupaten Ketapang ini kami dukung, terutama dalam pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan," kata Herkulana usai kunjungan kerja di Kabupaten Ketapang.
Ia menjelaskan bahwa program di BSA ini mendukung pemerintah dalam pemberdayaan perekonomian perempuan, mengingat kesenjangan pemberdayaan antara perempuan dan laki-laki yang masih terasa timpang.
Ketua Majelis Hukum dan HAM Balai Sakinah Aisiyah (BSA) Kabupaten Ketapang, Harlisa Firsianti menjelaskan bahwa dari 9 cabang di Ketapang dan Kayong, terdapat desa-desa yang akan melakukan pemberdayaan berbasis perempuan dan juga pencegahan. Selain itu, seluruh anggota BSA tidak hanya melakukan aksi, tetapi juga melakukan pemberdayaan dengan mengolah lahan yang ada di pekarangan rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Meski pengolahan lahan masih memerlukan waktu, namun hasil sayur sudah kami panen dan hasil produksi bisa meningkat. Masih diupayakan dengan pemberdayaan perempuan agar bisa naik kelas," ungkap Harlisa.
Ia menambahkan, BSA Kabupaten Ketapang menjadi tempat edukasi sekaligus penampung suara komunitas sehingga isu di lingkungan sekitar dapat dikoordinasikan dengan pihak terkait, mulai dari kader yang berkoordinasi kepada perangkat desa dan pemerintah lainnya. Contohnya, bagaimana menyiapkan tenaga kerja, terutama Bank Sampah dan apa yang bisa dibuat akan dikerjakan oleh BSA Kabupaten Ketapang melalui Mandiri Kedaung Bank Sampah yang bisa diproduksi dan dilempar ke pengepul.
"Karena belum ada alat-alat penghancur dan inspirasi baru pembuatan lewat pelatihan kapasitas produksi, kami harap Balai Sakinah Aisiyah (BSA) Kabupaten Ketapang dapat bermanfaat tidak hanya bagi anggota, tetapi juga bagi masyarakat di Kabupaten Ketapang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT