Konten Media Partner

Ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara Dokumentasikan Makanan Khas Kalbar

26 Januari 2023 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara mendokumentasikan budaya nusantara di Kalbar. Foto: Dok. PRN
zoom-in-whitePerbesar
Tim ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara mendokumentasikan budaya nusantara di Kalbar. Foto: Dok. PRN
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pusaka Rasa Nusantara (PRN) adalah sebuah project yang mendokumentasikan budaya nusantara melalui resep masakan (indigenous recipe) dengan pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif. PRN mendefinisikan 'khas' sebagai makanan yang memiliki keterkaitan antara manusia, budaya, dan lingkungan, dengan cara tertentu.
ADVERTISEMENT
Project PRN diimplementasikan oleh Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia dan didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat (U.S. Embassy) melalui program hibah Ambassador Fund for Cultural Preservation (AFCP). Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara, khususnya dalam bidang kebudayaan.
Salah satu komponen utama dari proyek ini adalah Ekspedisi Pusaka Rasa, yaitu tim PRN mengunjungi area dokumentasi untuk mencatat langsung resep dan budaya dari sumber (informan) yang telah dipetakan sebelumnya melalui studi kepustakaan (desk research). Pada Ekspedisi Kalimantan Barat kali ini, PRN berkolaborasi dengan seorang informan (local champion) dan videographer (local talent) untuk melakukan dokumentasi.
Tim ekspedisi mendokumentasikan kegiatannya di Kota Singkawang. Foto: Dok. PRN
Turut hadir dalam ekspedisi tersebut Mary Trechock, Deputi Atase Kebudayaan Kedutaan Amerika Serikat, Meilati Batubara, Project Team Leader sekaligus Ketua Yayasan, Chef Ragil Imam Wibowo, selaku salah satu Pembina di Yayasan, dan tiga orang peneliti senior proyek.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi ini dilakukan selama tujuh hari, dimulai 22-29 Januari 2023. Perjalanan dimulai dengan mendokumentasikan makanan khas pada perayaan Imlek (Chinese New Year) di Kota Singkawang.
Selanjutnya tim riset melanjutkan dokumentasi ke Kabupaten Bengkayang yang notabene didominasi oleh suku Dayak. Perjalanan dilanjutkan ke Kota Putussibau dan Sungai Pelaik, Kabupaten Sintang, serta riset berakhir di Kota Pontianak.
Sepanjang ekspedisi, tim riset menemukan berbagai macam resep makanan khas dari masing-masing daerah. Secara umum, Kalimantan Barat terdiri dari tiga etnis besar, yaitu Dayak, Melayu, dan Tionghoa.
Deputi Atase Kebudayaan Kedutaan Amerika Serikat turut serta dalam ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara di Kalbar. Foto: Dok. PRN
Masing-masing etnis memiliki ciri dan budaya tersendiri yang direfleksikan dalam berbagai makanan, termasuk cara memasak dan menikmati makanan. Di samping itu, masyarakat Kalimantan Barat memuliakan alam dengan melestarikan lingkungan yang merupakan sumber penghidupan mereka, khususnya dalam urusan pangan.
ADVERTISEMENT
"Hutan merupakan sumber penghidupan utama masyarakat kami. Tidak hanya itu, banyak tumbuhan-tumbuhan di hutan menjadi obat bagi kami, maka kami akan terus menjaga hutan sebagai warisan bagi anak cucu," kata Damianus Nadu saat ditemui tim riset di Kabupaten Bengkayang.
Selanjutnya, Deputi Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat Mary Trechock yang hadir langsung dalam ekspedisi tersebut merasa senang.
"Saya sangat senang dapat mendukung proyek Pusaka Rasa Nusantara, ini baik untuk kami dan untuk Indonesia sendiri. Hal ini dapat meningkatkan hubungan diplomasi kedua negara, khususnya di bidang kebudayaan. Semoga proyek ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," ucapnya.