Konten Media Partner

Fakta Baru Kasus Ibu Muda Bunuh Anak Tiri di Pontianak, Korban Sempat Dibanting

14 September 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Terungkap fakta baru kasus ibu muda bunuh anak tiri di Pontianak. Korban adalah Ahmad Nizam, bocah berusia 6 tahun ditemukan di dalam karung yang tergeletak di halaman belakang rumahnya di Jalan Purnama Gang Purnama Agung VII pada Kamis, 22 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya, mengungkapkan korban mengalami serangkaian penganiayaan oleh ibu tirinya beberapa hari sebelum meninggal.
"Untuk pelaksanaan rekonstruksi dari hasil pengembangan keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa sebanyak 14 saksi khususnya saksi ahli forensik. Didapatkan keterangan baru dari tersangka bahwa sebelum kejadian tanggal 19 Agustus 2024, di mana tersangka melakukan penganiayaan terhadap Korban Nizam saat sedang berada di ruang TV pada tanggal 15 Agustus 2024," ungkap Petit, Sabtu, 14 September 2024.
Saat itu, kata Petit, tersangka emosinya dan menghampiri korban sambil marah-marah menyuruh korban untuk ikut ibu kandungnya di Jakarta. Namun, korban tidak mau tinggal bersama ibu kandungnya.
"Korban tetap mau tinggal di Pontianak yang menjadikan tersangka semakin marah sehingga korban dibanting ke lantai ruang TV yang beralas karpet sebanyak 2 kali dengan cara mengangkat korban dengan kedua tangan tersangka kemudian dibanting ke lantai," jelas Petit.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, lalu korban diseret ke belakang rumah dan dibanting lagi oleh tersangka beberapa kali. Tersangka juga bilang kepalanya sakit dan ada benjol sehingga tidak meneruskan lagi perbuatannya, pda 19 Agustus 2024.
"Dari hasil penyampaian dokter forensik saat press conference disampaikan bahwa penyebab kematian adanya trauma yang mengakibatkan retak tengkorak sebelah kiri yang mengakibatkan pendarahan dan pembengkakan otak yang menekan syaraf pusat pernafasan sehingga terjadi gagal napas," tutur Petit.