Flobamora Dukung Polisi Usut Tuntas Kasus Penyekapan di PT BSL Sekadau

Konten Media Partner
23 November 2023 18:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Flobamora Kabupaten Sekadau, Paulus M K Manehat. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Flobamora Kabupaten Sekadau, Paulus M K Manehat. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Sekadau - Kasus penyekapan di PT Bintang Sawit Lestari (BSL) mengundang keprihatinan banyak pihak, salah satunya Flobamora Kabupaten Sekadau. Sebanyak lima buruh yang merupakan pemanen itu diborgol dan dianiaya.
ADVERTISEMENT
Atas kasus tersebut, Ketua Flobamora Kabupaten Sekadau, Paulus M K Manehat, mengaku prihatin. Setelah terbongkarnya kasus penyekapan itu, sejumlah buruh lainnya meminta bantuan untuk dievakuasi dari perusahaan. Sebagian besar mereka berasal dari NTT.
"Terkait kasus ini kami berharap aparat kepolisian Polres Sekadau agar mengusut tuntas dalam hal ini tindakan perusahaan yang tidak manusiawi. Saya mendukung langkah kepolisian agar semua kejadian ini terang benderang, tidak boleh ditutup-tutupi. Proses sesegera mungkin," ujar Paulus kepada awak media, Kamis, 23 November 2023.
Apalagi, kata dia, di antara mereka ada anak kecil, perempuan, dan ibu hamil. Hal ini semakin membuat Paulus prihatin. Bahkan, ia pun sempat mengunjungi keluarga seperantauannya tersebut ke Polres Sekadau.
ADVERTISEMENT
"Walaupun kami bukan saudara kandung, tapi kami saudara di perantauan. Kami sangat prihatin, sangat miris. Harapan kami dengan adanya peristiwa ini mereka (perusahaan) harus bertanggung jawab," ucapnya.
"Mudah-mudahan (kejadian) ini tidak terulang lagi. Kami mendukung penuh langkah kepolisian agar kasus ini diusut tuntas," tegas Paulus.
Meskipun, kata Paulus, tidak ada warganya yang dianiaya oleh oknum karyawan perusahaan. Namun, warganya juga menjadi korban dari janji atau iming-iming dari perusahaan.
"Waktu di daerah asal diiming-imingi mendapatkan tenaga kerja. Setelah mereka sudah sampai di tempat kerja, apa yang mereka dengar saat itu tidak sesuai (janji). Nah, ini yang menjadi tuntutan mereka," kata dia.
"Saya merasa bersyukur melalui (terbongkarnya kasus penyekapan) ini mereka dapat keluar dari PT BSL. Harapan saya ini tidak terulang lagi," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Paulus pun berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang ingin mencari kerja, khususnya di wilayah NTT. Ia tidak ingin ada kasus seperti ini ataupun perdagangan manusia yang saat ini marak terjadi.
"Kami berterima kasih kepada kepolisian yang telah menyiapkan tempat bagi warga kami. Harapan saya nantinya jika mereka dapat pekerjaan baru, tidak seperti di PT BSL," tukasnya.