Konten Media Partner

Foto: Persiapan Masjid Raya Mujahidin Pontianak Jelang New Normal

4 Juni 2020 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sutarmidji memeriksa kesiapan Masjid Raya Mujahidin Pontianak jelang pelaksanaan salat Jumat pertama sejak penerapan new normal. Foto: Humas Pemprov Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sutarmidji memeriksa kesiapan Masjid Raya Mujahidin Pontianak jelang pelaksanaan salat Jumat pertama sejak penerapan new normal. Foto: Humas Pemprov Kalbar
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Jelang persiapan penerapan pembukaan kembali tempat ibadah untuk salat Jumat, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meninjau persiapan Masjid Raya Mujahidin Potianak, pada Kamis (4/6).
ADVERTISEMENT
Di sela kunjungan tersebut, Sutarmidji mengapresiasi pengurus Masjid Raya Mujahidin yang telah menyiapkan segala protokol kesehatan demi kenyamanan jemaah saat menjalankan ibadah.
“Saya tadi meninjau kesiapan penerapan new normal, para pengurus masjid tadi sudah siap. Tadi saya liat ada 100 lebih tempat cuci tangan,” ungkap Midji.
Gubernur Sutarmidji meminta masyarakat yang hendak beribadah di masjid untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Foto: Humas Pemprov Kalbar
Dirinya meminta agar para jemaah yang ingin salat ke masjid untuk selalu menjaga kebersihan, guna menekan penyebaran COVID-19 di Kalbar.
“Jangan ada tanggapan dari jemaah yang bilang saya kan sudah wudhu di rumah, jadi tidak perlu cuci tangan lagi. Memang benar sudah wudhu, apa ada jaminan jika stang motor dan stir mobil itu bebas virus. Kan itu masalahnya. Jadi cuci tangan itukan tidak apa-apa, kan kebersihan itu sebagian dari iman,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pengurus Masjid Raya Mujahidin memberikan marka atau garis batas antar jemaah. Foto: Humas Pemprov Kalbar
Tersedia 100 tempat cuci tangan untuk para jemaah yang handak beribadah di masjid raya Mujahidin Pontianak. Foto: Humas Pemprov Kalbar
Gubernur Kalbar meminta agar para jemaah yang ingin salat ke masjid untuk selalu menjaga kebersihan, guna menekan penyebaran COVID-19 di Kalbar. Foto: Humas Pemprov Kalbar