Konten Media Partner

Gamophobia Bisa Menyerang Perempuan Milenial

17 Juli 2019 11:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Drama Search: WWW. Foto: Instagram @tvndrama.official
zoom-in-whitePerbesar
Drama Search: WWW. Foto: Instagram @tvndrama.official
Hi!Pontianak - Kalian tentu sudah menonton drama Korea 'Search: WWW'. Memasuki episode 13, drama tvN ‘Search: WWW’ kini menjadi salah satu tontonan favorit. Jalan ceritanya yang unik, serta hubungan antar karakternya, begitu menarik untuk ditonton.
ADVERTISEMENT
Penonton dibuat makin greget dengan perkembangan asmara antar pasangan di drama ini. Terutama kisah asmara antara Bae Ta Mi dan Park Morgan.
Walaupun usianya hampir mendekati kepala 4, Bae Ta Mi masih belum bisa serius dalam menjalani hubungan. Bae Ta Mi adalah visualisasi dari wanita karir di era milenial yang cermelang dan tidak terlalu suka menjalin sebuah hubungan ke arah serius dengan pria.
Ini terlihat dari penayangan episode 9, ketika Park Morgan menginginkan hubungan yang serius dengan Bae Ta Mi. Namun ia tidak ada keinginan untuk menikah, karena ia telah merasa cukup bahagia dengan hidup yang dijalaninya saat ini.
Hal tersebut membuat mereka menjadi canggung. Park Morgan bahkan berusaha mengalah dan tidak akan membahas tentang pernikahan lagi, tetapi Bae Ta Mi mengatakan ia tidak akan mengubah pikirannya.
ADVERTISEMENT
Dari drama tersebut, ternyata di era milenial sekarang ini, tak hanya pria yang cenderung untuk menghindari sebuah pernikahan karena takut akan risiko pribadi, finansial, dan sosial yang menyertai saat pernikahan. Namun, banyak wanita yang juga belum memiliki ingin membangun kehidupan rumah tangga, padahal usia mereka cukup matang untuk menikah.
Mereka cenderung menghindar, bahkan phobia terhadap pernikahan. Phobia tidak ingin menikah itu pun disebut dengan Gamophobia. Menurut Psikolog Patricia Elfira, Gamophobia adalah istilah untuk individu yang mengalami ketakutan ekstrem, mengenai hubungan serius, seperti ikatan pernikahan.
"Gamophobia bukan berarti tidak ingin menjalin hubungan sama sekali dengan orang lain. Tetapi ketika menghadapi pembicaraan tentang pernikahan, penderita gamophobia akan langsung berusaha mengelak, dan bila ada orang yang mengalami gamophobia dipaksa untuk menikah, mereka akan lebih memilih meninggalkan pasangannya," terang Patricia saat diwawancara Hi!Pontianak, Rabu (17/7).
ADVERTISEMENT
Drama Search: WWW. Foto: Instagram @tvndrama.official
Seperti jenis phobia asmara lainnya, gamophobia yang bisa saja dialami oleh siapa saja ini, tidak dirasakan secara tiba-tiba, melainkan ada penyebabnya. Elfira mengatakan, selain ketidakpercayaan diri terhadap sebuah kehidupan rumah tangga, trauma juga menjadi salah satu faktor seseorang takut untuk berkomitmen dan menikahi pasangannya.
"Ini terjadi karena ada pengalaman traumatis, terkait hubungan dengan lawan jenis. Mungkin pernah dikhianati atau pernah melihat persoalan rumah tangga yang rumit, sehingga membuat munculnya pikiran negatif mengenai pernikahan. Orang-orang yang mengalami gamophobia merasa, bahwa pernikahan bisa menjadi mimpi buruk yang sebaiknya harus dihindari," terangnya.
Elfira mengatakan, bila pernikahan menjadi tahap paling menakutkan dalam menjalin hubungan, tetapi tetap memiliki keinginan untuk menikah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Pertama, lebih kepada penerimaan diri. Berpikir positif, bahwa pengalaman yang buruk tersebut belum tentu terjadi pada diri sendiri. Kedua, ketahui dahulu alasan utama yang membuat takut menikah. Dengan begitu, bisa mengambil langkah selanjutnya untuk perlahan menyingkirkan dan menjauhkan diri dari pikiran negatif, bahwa ada hal baik yang dialami setelah melalui jenjang pernikahan. Ketiga, menenangkan diri dengan cara refreshing atau meditasi," saran Patricia. (hp6)