Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Garis Equator Bergeser 117 Meter ke Arah Selatan Tugu Khatulistiwa
21 Maret 2019 14:08 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebagai ibu kota dari Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak memiliki monumen-monumen, yang tentunya penuh dengan nilai sejarah. Salah satunya yang paling populer adalah Tugu Khatulistiwa.
ADVERTISEMENT
Tugu khatulistiwa merupakan penanda, atas peristiwa alam, saat matahari berada tepat di atas garis equator. Peristiwa ini disebut dengan Kulminasi Matahari. Pontianak sendiri merupakan satu-satunya kota yang memisahkan belahan bumi bagian utara dan selatan.
Berawal pada tahun 1941, berdasarkan catatan yang diperoleh dari V. en V oleh Opsiter Wiesse, yang dikutip dari Bijdragentot De Geographe dan Chep Van den topographeschen dien in Nederlandsch Indie: Den 3 Sten Maart 1928, pada tahun 1928, rombongan ekspedisi internasional yang dipimpin oleh ahli geografi berkebangsaan Belanda datang ke Pontianak, untuk menentukan titik lintasan Khatulistiwa.
Pada saat itu, kemudian didirikanlah sebuah tugu Khatulistiwa sederhana, untuk memberikan tanda lintasan garis equator. Tugu tersebut diberi istilah Tonggak atau Patok. Hingga pada tahun 1938, seorang arsitek bernama Silaban, menyempurnakan bentuk tugu sehingga menjadi lebih rumit dan unik.
ADVERTISEMENT
Tugu disempurnakan dengan 4 buah tonggak yang terbuat dari kayu belian atau ulin, yang berdiameter 0,30 meter, lingkaran yang berisikan panah, di bawah panah tersebut terdapat tulisan 109 derajat 20’0″OlvG” yang menunjukkan letak tugu bedara pada garis bujur timur.
Akhirnya pada tahun 1990, tugu kembali disempurnakan dengan pembuatan pelindung dan duplikasi tugu, dengan ukuran 5 kali lebih besar dari tugu yang asli. Bangunan tersebut diresmikan pada 21 September 1991, dan berdiri kokoh hingga seperti sekarang ini.
Penentuan titik khatulistiwa tersebut akhirnya dilakukan koreksi ulang oleh tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2005 silam. BPPT melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis Khatulistiwa di Kota Pontianak. Koreksi tersebut dilakukan dengan menggunakan gabungan metode terestrial dan ekstraterestrial yaitu menggunakan global positioning system (GPS) dan stake-out.
Hasil pengukuran menunjukkan, bahwa posisi tepat Tugu Khatulistiwa saat ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur. Sementara, posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik, ternyata melewati taman, atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini. Tempat itulah yang hingga kini dibangun patok baru, yang masih terbuat dari pipa PVC, dan belahan garis barat-timur ditandai dengan motif garis pada lantai.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, titik 0 derajat yang benar, telah dijadikan sebuah taman yang kemudian dijadikan tempat untuk penyelenggaraan festival kulminasi setiap tahunnya. (hp8)