Gemawan-AJI Pontianak Gelar Pelatihan Menulis Konten untuk Jaga Pesisir Mangrove

Konten Media Partner
6 Maret 2023 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan menulis konten lingkungan yang digagas AJI Pontianak dan Gemawan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan menulis konten lingkungan yang digagas AJI Pontianak dan Gemawan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak berkolaborasi dengan Lembaga Gemawan Kalbar dalam pelatihan menulis konten lingkungan, pada Sabtu, 4 Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pelatihan penulisan konten lingkungan ini menyasar kalangan anak muda untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan, khususnya mangrove di daerah pesisir.
Tidak hanya meningkatkan kepedulian para generasi muda ini tapi sekaligus memberikan pemahaman akan pentingnya terlibat aktif akan berbagai soal lingkungan. Terutama menulis konten di berbagai platform media sosial mereka.
"Mereka bisa menyebarkan pesan-pesan penting menjaga mangrove melalui sebuah artikel, foto dan lain-lain. Mangrove itu punya peran penting," jelas Deputi Direktur Bidang Program Gemawan, Ridho Faizinda.
Ridho Faizinda menuturkan, kampanye menjaga lingkungan di media sosial melalui tulisan dianggap membantu memberikan pemahaman publik lebih luas.
Lembaga Gemawan yang memang berfokus pada lingkungan, melihat beberapa kawasan pesisir di Kalbar mengalami perubahan signifikan akibat erosi.
ADVERTISEMENT
"Jika erosi dan abrasi tidak segera diatasi, maka akan berdampak buruk bagi kehidupan. Semua pihak harus ambil bagian. Tidak hanya masyarakat sekitar," paparnya.
Perubahan kawasan pesisir ini harus dianggap serius dan ditindaklanjuti semua pihak. Salah satunya mengajak anak muda terlibat.
"Mangrove itu tanaman yang penting untuk wilayah pesisir. Anak muda bisa berpartisipasi. Mereka bisa ikut berbagai kegiatan. Menanam pohon Mangrove misalnya," terang Ridho.
Pelatihan menulis konten lingkungan. Foto: Dok. Istimewa
Gemawan sudah memulai langkah itu. Program bernama Aksi Jaga Pesisir (SIGAP) digulirkan sebagai bentuk kontribusi terhadap kawasan pesisir Mangrove.
"Kita sudah melakukan penanaman Mangrove dengan metode selongsong. Bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pembuat konten, AJI dan berbagai pihak lain," kata Ridho.
Keterlibatan anak muda untuk peduli lingkungan, khususnya Mangrove daerah pesisir diharapkan bisa terlibat lebih jauh lagi terhadap ini.
ADVERTISEMENT
"Kita harus berbuat. Bagaimana mengembalikan kondisi pesisir yang kritis saat ini. Lahan yang kritis ini bisa di rehabilitasi. Masyarakat pesisir itu harus dapat penghidupan yang baik dari adanya pohon Mangrove ini," harap Ridho.
"Perlu kerja sama semua pihak. Penyebaran pesan bahwa terjadi bencana di kawasan pesisir. Perlu banyak pihak untuk mengatasi," tutup Ridho.
Hal senada juga disampaikan oleh aktivis lingkungan Andi Fachrizal. Ia menyebut, telah terjadi abrasi yang hebat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Kalau kita lihat dari citra satelit, di daerah Sepok Laut Kubu Raya sudah terjadi abrasi yang hebat," kata Adi Fachrizal.
Untuk itu, berbagai pihak harus bergerak. Salah satunya melibatkan kerja anak muda dalam berbagai giat lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pelatihan penulisan konten lingkungan ini diharapkan anak muda dapat mengampanyekan pentingnya menjaga, mengatasi persoalan lingkungan di sekitar mereka.
"Keberlangsungan ekosistem dan menjaga pesisir Mangrove adalah tugas bersama. Anak muda sepatutnya dilibatkan. Mendorong menulis di medsos akan isu lingkungan kekinian di sekitar mereka," paparnya.
Pemahaman lingkungan penting untuk generasi penerus. Mereka kata pria yang akrab disapa Daeng Rizal ini adalah penikmat alam di masa mendatang, baik itu kondisi baik maupun buruk.
"Makanya kita terus mendorong anak muda terlibat. Kita beri mereka bekal penulisan narasi yang baik untuk medsos. Tujuannya, mereka bisa menyuarakan persoalan lingkungan yang terjadi. Ini untuk mereka, untuk masa depan mereka," tukasnya.