Konten Media Partner

Gubernur Kalbar Minta Pelabuhan Kijing Diganti Nama Tanjungpura

19 Februari 2020 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung meninjau lokasi pembangunan pelabuhan Kijing. Foto: Dok. Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung meninjau lokasi pembangunan pelabuhan Kijing. Foto: Dok. Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji ingin nama Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, diganti. Ia meminta Pelabuhan Kijing yang saat ini masih dalam proses pembangunan diganti nama menjadi Tanjungpura.
ADVERTISEMENT
“Untuk nama pelabuhan saya minta diganti, karena katanya kijing itu artinya batu nisan. Jadi kita minta ganti dengan nama Tanjungpura. Pelabuhan laut penting bagi kita wilayah Kalimantan dan saya harap tahun ini pelabuhan Tanjungpura atau Kijing itu dapat segera beroperasi,” ujar Midji dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (19/2).
“Karena Crude Palm Oil (CPO) apapun yang diekspor hampir tidak tercatat di Kalimantan Barat, karena diekspor melalui Tanjung Perak, Melawan melalui Riau dan lain sebagainya. Nah, ini harus dikembalikan ke Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” sambung Midji.
Sutarmidji, Gubernur Kalimantan Barat. Foto: Dok. Hi!Pontianak
Pada kesempatan itu, Midji juga menyampaikan beberapa usulan prioritas pembangunan untuk wilayah se-Kalimantan. Untuk wilayah Kalimantan Barat, Midji menyampaikan usulan prioritas, diantaranya percepatan infrastruktur dan transportasi. Mengingat salah satu wilayah di Kalimantan, yakni Kalimantan Timur akan menjadi Ibu Kota negara baru.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyakini, pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia akan tercapai bila koordinasi dan sinergitas pemerintah daerah dan pusat berjalan baik. “Terkait transportasi udara di Kalbar, kita berharap adanya percepatan pembangunan Bandara Singkawang, pembangunan Bandara Sukadana, pembangunan runway Bandara Supadio, kemudian percepatan Pelabuhan Kijing,” kata Sutarmidji.
Selain percepatan pembangunan transportasi penerbangan dan pelabuhan, Midji juga menyampaikan rencana pembangunan jalur kereta api di Trans Kalimantan.
Musrenbang Regional Kalimantan di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (19/2). Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
“Rencananya pembangunan kereta api jalur di Trans Kalimantan ini kalau bisa dipercepat karena akan mempermudah konektivitas di berbagai wilayah di Kalimantan. Karena wilayah kita sangat luas dan panjang, sehingga kereta api adalah pilihan yang tepat untuk menghubungkan semua wilayah di Kalimantan. Sebenarnya ini bisa selesai dengan cepat, karena pembangunan Jalan Trans Kalimantan lintas tengah cuma 100 kilometer,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan rencana pembangunan jalur kereta tersebut, mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. “Saya sangat apresiasi dengan rencana pembanguan kereta api jalur Trans Kalimantan. Ini akan betul-betul bisa membangun konektivitas wilayah Kalimantan ke wilayah lainnya,” ungkapnya.