Gubernur Sutarmidji Resmikan SMA Negeri 11 Pontianak, Siap Tampung 708 Siswa

Konten Media Partner
27 Januari 2022 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, memotong tumpeng saat meresmikan SMA Negeri 11 Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, memotong tumpeng saat meresmikan SMA Negeri 11 Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, meresmikan gedung Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 11 Pontianak, di Jalan Nipah Kuning Dalam, pada Kamis, 27 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Dengan dibangunnya sekolah di daerah Sungai Beliung ini, diharapkan nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Sehingga pada saat sistem zonasi, masyarakat tak perlu repot mencari sekolah bagi anak di daerah Pontianak Barat tersebut.
“Sungai Beliung ini penduduk paling padat di Pontianak. Hampir sama dengan Kecamatan Pontianak Timur, tapi tidak ada SMA. Lahan ini dulu diserobot orang. Ada 14 rumah dulu di sini. Tapi kita menang di Pengadilan, sekarang kita bangun, bisa menampung 700 lebih siswa,” jelas Midji, usai meresmikan sekolah tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Midji mengatakan bahwa ia memprioritaskan bidang kesehatan dan pendidikan. Sejauh ini, sudah ada 5 sekolah di Kabupaten Kota di Kalbar yang rampung dibangun, ada 3 masih dalam proses pembangunan, dan tersisa 6 Kabupaten yang belum dibangun.
ADVERTISEMENT
Bangunan SMA Negeri 11 Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Pokoknya, dunia pendidikan dan kesehatan jadi prioritas saya. Masih ada 1 tahun anggaran, nanti perencanaannya masih saya. Tahun 2024, walaupun saya sudah tidak lagi (menjabat), tapi penyusunan anggarannya masih saya. Masih 2 tahun ini akan saya fokuskan ke pendidikan dan kesehatan itu tadi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi, mengatakan, sekolah tersebut kini menampung sebanyak 708 siswa, dan ruang kelas yang siap untuk digunakan.
“Alhamdulillah gedungnya cukup bagus dan representatif untuk menampung anak-anak kita, khususnya yang di Pontianak Barat ini, karena memang dengan sistem zonasi kita dituntut untuk minimal 1 Kecamatan, 1 SMA. Karena (sistem zonasi) pakai jarak,” kata Sugeng.
“Dulu pakai nilai ujian, tidak jadi masalah sekolah di mana pun. Tapi sebenarnya masih ada kombinasi untuk penerimaan peserta didik. Memang presentasi yang paling tinggi di zonasi,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sugeng berharap dengan dibangunnya sekolah di daerah Pontianak Barat ini pelayanan di bidang pendidikan dapat ditingkatkan.