Gubernur Sutarmidji Ungkap Alasan Pemprov Kalbar Bongkar Velodrome: Membahayakan

Konten Media Partner
5 April 2023 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadisporapar Kalimantan Barat, Windy Prihastari, saat meninjau velodrome yang akan dibongkar. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kadisporapar Kalimantan Barat, Windy Prihastari, saat meninjau velodrome yang akan dibongkar. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sarana olahraga velodrome Pontianak saat ini tengah dibongkar. Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebutkan bangunan sarana olahraga veledrome cukup membahayakan, karena sejak awal sarana olahraga tersebut dibuat dengan kontruksi yang kurang baik.
ADVERTISEMENT
“Yang terlibat dalam kerugian negara sudah menjalani hukuman, dan sudah selesai. Dari sisi teknis membahayakan, dan banyak orang yang tidak paham olahraga di situ. Itu bahaya. Tidak bisa difungsikan sebagai veledrome. Dari pada membahayakan masyarakat (dibongkar saja),” jelas Sutarmidji, Rabu, 5 April 2023.
Selain kontruksinya yang kurang baik, sarana olahraga veledrome tersebut juga sering disalahgunakan, seperti kerap kali digunakan orang-orang berpacaran.
“Selain membahayakan, ada juga yang pacaran di situ. Banyak yang pacaran di bawah situ sore-sore. Dari pada membahayakan, ya sudah (dibongkar saja),” lanjutnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, juga menjelaskan, bahwa berdasarkan putusan pengadilan terhadap kasus velodrome sudah lama inkrah, serta pihak yang bertanggung jawab juga sudah menjalani hukuman.
ADVERTISEMENT
“Jadi sudah lama sebenarnya Pemerintah Provinsi diperbolehkan untuk membongkar velodrome itu. Velodrome itu kita bongkar karena sebenarnya konstruksinya dari awal tidak baik,” terangnya.
Selain itu, kata Harisson, veledrome sering kali digunakan oleh masyarakat untuk jalan-jalan, padahal sarana olahraga tersebut memiliki kontruksi yang kurang baik, bahkan sewaktu-waktu bisa saja roboh.
“Ini kita khawatir nanti bangunan velodrome itu malah roboh, dan menimbulkan korban dari masyarakat yang mungkin berada di sekitar atau sedang memanfaatkan velodrome itu,” tegasnya.
Oleh karena itu Pemprov Kalbar melakukan pembongkaran velodrome. Namun tak hanya dibongkar, lahan bekas velodrome itu akan tetap dibangun sarana untuk olahraga.
“Kita juga sudah punya masterplan, bertahap, karena tahun ini kita mau selesaikan GOR Terpadu. Mungkin setelahnya ada bangunan atau sarana olahraga lain yang perlu kita bangun dengan memanfaatkan lahan bekas velodrome,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Harisson mengatakan, saat ini sarana olahraga veledrome sudah dimulai dilakukan proses pembongkaran, bahkan kemarin Disporapar bersama Tim Pengamanan Aset/Barang Milik Daerah (BMD) Provinsi Kalbar juga sudah mulai mengeksekusi dengan membongkar bangunan. Sebelumnya, Pemprov Kalbar juga telah melakukan perhitungan terhadap nilai aset velodrome tersebut.
Kadisporapar Kalimantan Barat, Windy Prihastari, beserta jajaran dan tim pengamanan BMD Kalbar telah melakukan serah terima pelaksanaan pembongkaran veledrome setelah memenuhi syarat administratif, teknis, sudah dinilai oleh penilai yang berwenang dan berkompeten dari PUPR Provinsi Kalbar sesuai dengan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.
“Hal ini sebagai tindak lanjut dalam rangka pelaksanaan BLODAR KHATULISTIWA bersama mengelola dan revitalisasi Gelora Khatulistiwa,” tukasnya.
ADVERTISEMENT