news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunakan Listrik PLN, Peternak Ayam Milenial Bisa Hemat Biaya Operasional

Konten Media Partner
12 Maret 2022 14:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan ayam. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan ayam. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - PT PLN (Persero) mendukung perternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan untuk memodernisasi usahanya. Hasilnya, kegiatan usaha tersebut memberikan manfaat penghematan biaya operasional yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Modernisasi metode ternak ayam dari terbuka menjadi tertutup atau close farm menuntut perternak untuk menggunakan listrik, PLN pun hadir melalui program electrifying agriculture memenuhi kebutuhan tersebut guna mendukung peternakan ayam yang berkualitas dan efisien.
Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Mustakim mengungkapkan, kunci keberhasilan dalam mengelola peternakan ayam adalah menjaga suhu tubuh ayam.
"Dengan metode kandang close farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga suhu kandang," ujar Mustakim, Sabtu, 12 Maret 2022.
Peternak milenial tersebut mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan dan lampu bertujuan meningkatkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang ayam modern ini lebih ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan sirkulasi udara yang baik, sehingga berujung pada peningkatan keberhasilan panen.
Adanya pasokan listrik dari PLN dapat membantu peternak lebih efisien. Jika harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan dan lampu ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp 32 juta per bulan.
Sedangkan dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 7 juta per bulan untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.
"Setelah menggunakan listrik, kami dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya membutuhkan waktu 22 hari sehingga dari sisi efektifitas waktu lebih singkat dan omzet kami pun otomatis meningkat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Peternak ayam berbincang dengan petugas PLN. Foto: Dok. PLN
Sementara itu, peternak ayam di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Heri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah menghadirkan listrik untuk mesin pengolahan pakan ayamnya.
Dengan begitu, dirinya bisa menerapkan elektrifikasi pada mesin-mesin pengolahan pakan ayam untuk penggilingan jagung dengan biaya yang lebih rendah dibanding menggunakan listrik dari genset.
"Kini setelah menggunakan listrik, biaya pengolahan pakan ayam kami hemat sampai dengan 4 kali lipat," ujarnya.
Untuk mengolah pakan ayam menggunakan genset, Heri mengeluarkan biaya sekitar Rp 10 juta per bulan atau setara 1.200 liter solar per bulannya. Sedangkan setelah menggunakan listrik, ia hanya perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata sekitar Rp 2 juta per bulan.
Heri menuturkan ke depan peternakan ayam miliknya akan menerapkan metode close farm yang tentunya membutuhkan tambahan pasokan listrik.
ADVERTISEMENT
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid menyampaikan, PLN siap mendukung kebutuhan listrik para peternak ayam melalui inovasi dalam bidang electrifying agriculture guna mewujudkan peternakan ayam yang modern, ramah lingkungan dan efisien.
Dari observasi yang dilakukan PLN, industri peternakan ayam modern ternyata membutuhkan listrik untuk mengubah kandang ayam yang tadinya konvensional (open farm atau terbuka) menjadi modern (close farm atau tertutup) dengan tujuan agar suhu di kandang ayam tersebut terkontrol sehingga lebih efisien dan efektif.
"Di samping itu untuk mengolah pakan ayam, beberapa peternak yang tadinya menggunakan genset diesel pun beralih menggunakan listrik PLN karena lebih hemat dan efisien," jelas Awaluddin.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah ada empat pelanggan industri peternakan ayam modern yang telah menggunakan listrik PLN dengan total daya 205 kiloVolt Ampere (kVA) di Kecamatan Manuju dan Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Ke depannya terdapat 3 potensi pelanggan dengan total daya sekitar 159 kVA yang akan dilayani oleh PLN di Kabupaten Gowa.
"Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis," tutur Awaluddin.