Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Hal yang Harus Kamu Lakukan Jika Pasangan Memaksa untuk Berhubungan Seks
29 April 2021 11:42 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Menjalin hubungan romantis bukan berarti harus melakukan hubungan seks. Kita tidak wajib untuk selalu mau berhubungan seks jika pasangan memaksa untuk berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari akun media sosial tentang kesehatan seksual dan reproduksi @tabu.id, tidak ada ukuran universal untuk kehidupan seks yang sehat dalam hubungan.
Ada pasangan yang puas dengan berhubungan seks beberapa kali seminggu. Ada juga yang puas walaupun sangat jarang berhubungan seksual. Dengan begitu, kerap kali konflik muncul antara pasangan karena adanya perbedaan dorongan hubungan seksual antara pasangan.
Ketika salah satu pihak punya dorongan seksual yang jauh lebih tinggi dari pada pasangannya, hal ini dapat mengancam kondisi dan kebahagiaan dalam hubungan.
Satu orang menjadi tertekan untuk lebih banyak berhubungan seks, sementara yang lain merasa ditolak oleh pasangannya. Lalu kemudian, dapat juga terjadi pemaksaan untuk berhubungan seksual.
Ketika pasangan berada dalam hubungan yang tidak bahagia, permohonan atau tekanan berhubungan seks dapat dilihat sebagai perilaku kekerasan seksual. Lalu apa yang harus kamu lakukan ketika pasangan memaksa kamu untuk berhubungan seksual?
ADVERTISEMENT
Lakukan penanganan sebelum pemaksaan menjadi hal yang biasa terjadi dalam hubungan. Bicarakan dengan pasangan kemudian diskusikan aturan dasar dan batasan yang sehat dalam hubungan secara bersama-sama.
Namun jika hal tersebut sudah terjadi, dan kamu merasa tidak aman, kamu dapat menghubungi atau meminta bantuan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan hotline komnas perempuan 0213903922.