Happy Hypoxia Terjadi di Bengkayang, Pasien COVID-19 Meninggal Tiba-tiba

Konten Media Partner
7 Juli 2021 19:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, I Made Putra Negara, mengatakan, pihaknya telah menemukan kasus COVID-19 dengan gejala happy hypoxia, atau pasien meninggal secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
"Kasusnya, orangnya bisa jalan-jalan, bisa ketawa-ketawa, tiba-tiba sesak, dan meninggal. Itu yang dikenal dengan happy hypoxia. Sudah ada kasusnya di Bengkayang," kata dia kepada awak media, Rabu 7 Juli 2021.
Ia menambahkan, gejala happy hypoxia juga disertai dengan penurunan kadar oksigen dalam darah. Kondisi tersebut membuat seseorang mengalami masalah pada pernapasan, berupa sesak napas.
"Kasus ini sudah ada di Bengkayang. Saya imbau, agar masyarakat tetap selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta mau mendukung program pemerintah, dalam mensukseskan vaksinasi," tambahnya.
Ia juga mengatakan, yang meninggal dunia akibat COVID-19 juga rata-rata memiliki riwayat penyakit penyerta, dan juga usia lanjut. "Kebanyakan yang memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes. rata-rata seperti itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Awal Juli 2021, kasus COVID-19 di Bengkayang mengalami kenaikan. Namun dua hari terakhir mengalami penurunan. Mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19, saat ini Satgas COVID-19 sudah menambah ruang isolasi di RSUD Bumi Sebalo Bengkayang. Kemudian juga menyiapkan tabung oksigen cadangan.
"Ruang isolasi di RSUD Bumi Sebalo Bengkayang, yang awalnya empat ruangan, ditambah menjadi 11 ruangan. Kemudian kita juga telah menyiapkan 200 tabung oksigen cadangan. Mudah-mudahan dengan persiapan ini kita dapat mengantisipasi kemungkinan lonjakan yang hebat seperti yang dicemaskan," pungkasnya.