Konten Media Partner

Heboh Harga Kopi Naik 3 Kali Lipat, Bagaimana di Kota Seribu Warung Kopi?

11 September 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan biji kopi. Foto: Tracy/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan biji kopi. Foto: Tracy/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Harga kopi semakin melejit lantaran curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya, negara Vietnam sebagai penghasil kopi robusta terbesar di dunia turut mengalami gagal panen sehingga berdampak pada harga kopi yang kini terus meningkat di berbagai wilayah, termasuk di Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
"Harga kopi itu perubahannya karena harga kopi tetap ikut patokan kontrak dengan harga dunia, biasanya dengan US dolar. Dari tahun lalu memang udah dibilangin dari petani kopi bahwa panen kopi itu menurun, gagal panen mereka," ungkap Jurian Christianto selaku pemilik Roasterium, salah satu tempat coffee roastery di Pontianak, Rabu, 11 September 2024.
Sebagai informasi, harga biji kopi untuk jenis kopi tanpa campuran saat ini telah mencapai Rp 130 ribu per kg. Sebelumnya berkisar di harga Rp 70 ribu per kilogram pada Januari 2023.
Harga tersebut kian meninggi secara bertahap, mulanya senilai Rp 70 ribu per kilogram hingga naik menjadi Rp 90 ribu di bulan Mei 2023, yang mana bulan tersebut merupakan momentum panen kopi.
ADVERTISEMENT
Setelah bulan Mei 2023 berlalu, harga biji kopi kembali stabil hingga akhirnya melambung tinggi pada bulan Desember 2023 sampai saat ini. Kenaikan harga tersebut disebabkan karena gagal panen yang dialami para petani kopi akibat perubahan cuaca ekstrem sejak tahun 2023 lalu.
"Gagal panen yang dimaksud adalah, misalkan panen kopi itu 100 persen, sekarang itu tinggal 30-50 persen, makanya harganya naik sekali," kata Jurian.
Jurian menambahkan, pemilik kafe-kafe di Pontianak biasanya menaikkan harga jual kopi kepada konsumen atau kualitas kopi yang dijual menurun akibat kondisi kenaikan harga bahan baku kopi.
Sementara itu, Akil, pemilik Bermuda Coffee juga menyampaikan tanggapannya mengenai kenaikan harga kopi di Pontianak ini. "Perubahan iklim sampai akhirnya mempengaruhi produksi kopi tuh, mengkhawatirkan, ya, untuk kita sebagai pelaku usaha industri kopi karena itu berdampak sangat besar terhadap harga yang akan kita jual," ujar Akil.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Akil menjelaskan bahwa jumlah produksi kopi yang sedikit, sedangkan permintaan konsumen terhadap konsumsi kopi yang semakin meningkat mengakibatkan harga jual kopi melambung tinggi, baik itu jenis kopi arabika maupun robusta.
Seperti yang disampaikan Jurian sebelumnya, Akil juga melakukan hal yang serupa, yakni menaikkan harga jual kopi kepada konsumen lantaran harga bahan baku kopi yang juga naik. Menurutnya, dengan memperhatikan dan menjaga kualitas bahan baku kopi yang digunakan, hal tersebut akan menambah kepercayaan konsumen terhadap produk kopi yang dijual oleh suatu bisnis.
Penulis: Tracy