Konten Media Partner

Ikan Keramba Mati Diduga Tercemar PETI, Warga Kapuas Hulu Menangis

22 Juli 2024 11:29 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu pemilik keramba saat menangisi ikan toman yang mati akibat limbah PETI. Foto: Dok. Instagram @pontianakmedia.idn
zoom-in-whitePerbesar
Ibu pemilik keramba saat menangisi ikan toman yang mati akibat limbah PETI. Foto: Dok. Instagram @pontianakmedia.idn
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Pemilik keramba di Tanjung Harapan, Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menangis usai melihat ikan peliharaannya mati. Video yang viral di media sosial itu memperlihatkan seorang perempuan terduduk menangis melihat ikan tomannya yang akan dipanen pada Desember nanti mati.
ADVERTISEMENT
"Diduga kuat matinya ikan milik warga tersebut karena limbah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sungai Batang," tulis unggahan di instagram @pontianakmedia.idn pada Minggu, 21 Juli 2024.
Ibu pemilik keramba itu tampak mengusap air matanya saat melihat tumpukan ikan yang tak kurang dari 100 ekor tersebut tergelatak mati dan tak bisa dijual karena limbah PETI.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur Kalbar, Harisson sudah memperingatkan bahayanya limbah PETI untuk lingkungan.
"PETI ini kan sebenarnya banyak merusak lingkungan termasuk penggunaan merkuri yang akhirnya akan tumpah ke sungai. Merkuri ini kan akan masuk ke plankton, plankton masuk ke ikan-ikan yang kecil lalu dimakan ikan yang besar. Ikan yang besar ini kan ujungnya masyarakat kita yang makan. Ini akan meracuni masyarakat di pinggir sungai atau masyarakat yang mengkonsumsi ikan yang sudah tercemar," ungkap Harisson.
ADVERTISEMENT