Konten Media Partner

Ikmas Lestarikan Budaya Sambas Lewat Pementasan

4 Agustus 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ikmas menggelar pementasan budaya Sambas di Yogyakarta. Dok. Ikmas
zoom-in-whitePerbesar
Ikmas menggelar pementasan budaya Sambas di Yogyakarta. Dok. Ikmas
Hi!Pontianak - Ikatan Keluarga Mahasiswa Sambas (Ikmas) sebagai wadah Organisasi Mahasiswa Daerah (Ormada), kembali akan menggelar Gelar Budaya Sambas (GBS), di Pontianak, pada Desember 2019. Kegiatan yang sama juga akan digelar di Bandung dan Sambas.
ADVERTISEMENT
Ardy Sanjaya, pengagas Ikmas, mengatakan ini merupakan komitmen generasi muda Sambas untuk menjaga dan melestarikan kembali eksistensi kebudayaan dan adat istiadat Kabupaten Sambas di era globalisasi.
Gelar budaya ini akan dilakukan juga di Pontianak, Desember mendatang. Dok. Ikmas
"Kegiatan ini akan kami kemas dalam pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan dan tempat umum, yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkala," kata Ardy kepada Hi!Pontianak, Minggu (4/8).
Ikmas sendiri sudah berdiri di 4 daerah yaitu Yogyakarta, Bandung, Pontianak, dan Sambas. "Ini merupakan Gelar Budaya Sambas yang ke III kalinya. Tahun 2015, 2017, dan 2019 di Yogyakarta oleh Ikmas Yogyakarta. Tahun ini, Ikmas Pontianak juga akan melaksanakan GBS pertama di bulan Desember 2019. Menyusul Ikmas Bandung dan Ikmas Sambas, dengan program yang sama," paparnya.
ADVERTISEMENT
Penampilan tari memeriahkan acara pementasan budaya Sambas, di Yogyakarta. Dok. Ikmas
Selain itu, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Ikmas, juga akan melaksanakan Sambas Art Festival (SAF), yang berkolaborasi dengan lintas komunitas yang akan dilaksanakan di bulan September tahun ini.
Tak hanya pementasan kebudayaan saja, Ikmas juga berkomitmen untuk promosi daerah wisata yang ada di Kabupaten Sambas seperti Pantai Temajuk, Pulau Haji Sani, Danau Sebedang, dan lain-lain.
Penampilan parodi juga memeriahkan panggung gelar budaya Sambas. Dok. Ikmas
"Akan ada juga ilmu pengetahuan tentang cerita rakyat seperti cerita 'Ratu Sepudak', 'Tok Kullup', 'Haji Sani', 'Bujang Nadi Dare Nandung', dan lain-lain, yang diperagakan melalui parodi maupun tarian klosal dalam satu event GBS," katanya.
Ikmas, kata Ardy, siap berkontribusi untuk daerah melalui pelestarian kebudyaan dan pelestarian wisata. "Ikmas menjadi media sarana promosi dan komunikasi yang menjembatani informasi dengan daerah lain, tentang budaya, adat istiadat dan wisata Kabupaten Sambas," ujarnya. (hp8)
ADVERTISEMENT