Ini Khasiat Madu Kelulut untuk Penderita Diabetes dan Jantung

Konten Media Partner
10 Juni 2022 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Madu kelulut. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Madu kelulut. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Madu selain rasanya yang manis dan nikmat ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah madu jenis klanceng atau lebih dikenal dengan sebutan madu kelulut.
ADVERTISEMENT
Madu kelulut merupakan madu yang dihasilkan oleh lebah kecil, ramping, dan hitam yang biasa disebut lebah klanceng. Madu ini berbeda dengan madu jenis lain yang kebanyakan memiliki rasa manis, kelulut justru memiliki rasa kecut, manis, dan sedikit pahit. Kendati demikian, madu ini memiliki khasiat baik untuk tubuh terutama bagi penderita diabetes dan jantung.
Bagi penderita diabetes, mengonsumsi madu kelulut dapat mempercepat penyembuhan luka dan menekan kandungan gula dalam darah. Hal itu dikarenakan madu kelulut memiliki senyawa antioksidan ernama protacatechuic acid (PCA), 4-hydroxyphenylacetic acid, dan serumen. PCA merupakan antioksidan kuat yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka.
Sedangkan, bagi para penderita jantung dan darah tinggi, madu kelulut juga bisa mencegah serangan stroke. Selain itu juga, bisa memulihkan kebugaran tubuh dan meningkatkan metabolisme tubuh, serta dipercaya mencegah timbulnya tumor atau kanker.
Madu kelulut yang telah dikemas. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Untuk mendapatkan madu ini pun tidaklah susah. Sebab, madu kelulut kini mulai ramai diperjualbelikan, salah satunya di Pesona Kalbar Hijau (PKH) yang berlokasi di Jalan Padat Karya, Komplek Zaujati Residen No. J22, Pontianak Timur.
ADVERTISEMENT
Pesona Hijau Kalbar adalah lembaga sosial yang mendampingi pengembangan skema perhutanan sosial bagi para petani madu di Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya, sejak 2016 lalu. Lembaga tersebut mendapatkan dukungan dari Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH) Indonesia atau The Sustainable Trade Initiative dan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk membantu bisnis madu kelulut Desa Teluk Nibung.
Dede Purwasyah, Founder PKH, mengungkapkan produksi madu kelulut yang dikembangkannya dengan skema perhutanan sosial dari Kubu Raya kian diminati penyuka madu. Bahkan, permintaan semakin meningkat selama pandemi COVID-19, pada 2020 lalu.
“Kami sudah kirim ke luar negeri, dari Malaysia itu sebanyak 300.000 kg selama COVID-19. Ke Surabaya kirim 100.000 kg, permintaan dari Pontianak sendiri ada 190.000 kg. Sekarang permintaan bisa kami penuhi, yang mau 1 ton atau 100 kg tersedia,” kata Dede, Jumat, 10 Juni 2022.
Madu kelulut. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Madu kelulut yang dijual oleh Dede untuk ukuran sedang seharga Rp 130 ribu. Dikatakan sedikit lebih mahal dari madu biasanya karena pengembangan budidaya madu kelulut oleh petani ini cukup istimewa.
ADVERTISEMENT
“Kelulut kami berbeda dari tempat-tempat lain. Kelulut ini merupakan dari interpensi (ikut campur) kita untuk menumbuhkan literatur masyarakat kawasan sekitar. Jadi mereka belajar dengan budidaya kelulut, mereka juga akan belajar untuk proses tanam menanam untuk penyedian pakan secara alami dan belajar membuat rehabulitasi atau penyedian pakan lebah lebih luas,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Dede, semenjak Pesona Hijau Kalbar mencoba pengembangan produksi budi daya madu kelulut pertama kali, yakni pada 2016. Kini produksi mereka terus bertambah seiring permintaan dari luar Kalbar.
Selain madu, Dede juga menjual hasil produksi tani lainnya. Mulai dari minyak kayu putih, gula semut, bubuk kunyit asem desa sungai jawi, serbuk temulawak hingga kopi gambut yang dihasilkan dari lahan gambut.
ADVERTISEMENT