Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Jelang Cap Go Meh, 39 Naga di Pontianak Jalani Ritual Buka Mata
10 Februari 2025 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Prosesi ritual naga buka mata telah dilaksanakan di Klenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro, Pontianak pada Senin pagi, 10 Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 39 naga mengikuti ritual buka mata yang telah berlangsung sejak pukul 05.00 WIB. Diketahui terdapat 10 naga yang melakukan prosesi ritual buka mata di Klenteng Kwan Tie Bio, sedangkan sisanya sebanyak 29 ekor naga telah membuka mata di posko masing-masing.
"Hari ini yang buka mata ada 10 ekor, disusul dengan 29 ekor. Jadi, total naga yang hadir di panggung Diponegoro ada 39 ekor. Begitu selesai, langsung keluar, nanti naga-naga tersebut akan berkunjung ke donatur," kata Hendry Pangestulin, Ketua Panitia Festival Cap Go Meh 2025.
Usai membuka mata, Hendry mengatakan, para naga melakukan penghormatan terhadap Klenteng Kwan Tie Bio dan tamu-tamu yang hadir.
"Pembukaan mata biasanya naga tersebut meminta izin atau restu pada leluhur-leluhurnya. Kalau yang buka mata, pasti akan tutup mata, yaitu di pembakaran naga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah ritual buka mata, rangkaian berikutnya akan dilanjutkan dengan karnaval Naga Bersinar pada 12 Februari 2025, yang mana rutenya dimulai dari Jalan Pattimura menuju sepanjang Jalan Gajah Mada, hingga menuju titik akhir di Jalan Budi Karya.
Kemudian, naga-naga tersebut akan melakukan prosesi tutup mata atau pembakaran naga di Yayasan Bhakti Suci Sungai Raya pada 13 Februari 2025.
"Harapan saya Pontianak sejahtera, aman, semuanya aman berjalan dengan lancar sehingga kita bisa saling menghargai sesama etnis dan sesama agama," harap Hendry.