Jembatan Gantung di Desa Sungai Sintang Roboh, Akses 5 Desa Terputus

Konten Media Partner
18 April 2024 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan gantung di Desa Sungai Sintang yang ambruk. Kini akses darat putus total, warga terpaksa menyeberang menggunakan rakit. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan gantung di Desa Sungai Sintang yang ambruk. Kini akses darat putus total, warga terpaksa menyeberang menggunakan rakit. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Sintang - Jembatan gantung di Desa Sungai Sintang, Kecamatan Kayan Hilir, ambruk pada Minggu, 14 Maret 2024 lalu, sekitar 11.30 WIB. Beruntung tidak ada ada korban jiwa akibat kejadian itu.
ADVERTISEMENT
Sebelum roboh, jembatan gantung memang sudah rusak parah. Makanya warga setempat memasang plang berisi peringatan pada pengendara agar hati-hati ketika melintasi jembatan.
Menurut Kades Sungai Sintang, Florensius Budi, jembatan yang ambruk tersebut lokasinya di Dusun Lubuk Leban. Jembatan gantung yang ambruk memiliki panjang sekitar 60 meter, lebar 2,20 meter.
“Jembatan gantung itu menghubungkan Desa Sungai Sintang menuju Desa Batu Netak, Desa Sungai Buaya, Desa Neran Baya, Desa Sungai Garong dan Desa Sungai Pengga. Jadi akibat jembatan ambruk, ada lima desa terdampak dan akses darat kini terputus,” kata Budi, Kamis, 18 April 2024.
Agar masyarakat bisa melintas, kata Budi, telah dibuat alternatif penyeberangan sementara menggunakan rakit kayu. “Bagi masyarakat yang ingin menyeberang menggunakan rakit biayanya Rp 10 ribu per motor, namun jika membawa barang biayanya Rp 20 ribu,” bebernya.
ADVERTISEMENT
“Hingga saat ini banyak sekali warga yang menggunakan rakit untuk menyeberang, karena tak hanya menghubungkan ke desa-desa di Sintang, tetapi juga ke Nanga Ngeri, Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Adanya rakit ini sangat membantu mobilitas masyarakat,” “ sambung Budi.
Mengingat jembatan gantung sangat penting untuk memperlancar akses transportasi masyarakat, Budi berharap segera ditangani oleh Pemda Sintang.
“Kita sudah mengusulkan ke Pak Bupati, Dinas Pekerjaan Umum maupun BPBD agar jembatan segera dibangun lagi. Sebelum ambruk kita juga sudah menyurati Pemda agar jembatan diperbaiki, namun belum ditangani sampai akhirnya pada Minggu lalu ambruk,” ujarnya.
Budi menduga jembatan gantung ambruk karena sudah dimakan usia. “Jembatan gantung dibangun tahun 2007 silam dan tidak pernah direhab. Makanya kalau saya lihat jembatan gantung itu memang sudah termakan usia,” tukasnya.
ADVERTISEMENT