Jenis-jenis Phobia dalam Percintaan

Ilustrasi wanita patah hati. Foto: Thinkstock

Hi!Pontianak - Cinta adalah hal yang tidak ada habisnya untuk diperbincangkan, banyak manusia yang ingin menghabiskan waktu hidupnya bersama orang yang dicintai. Namun, tak semua orang bisa merasakan cinta sebagai kebahagiaan, mereka bahkan menganggap cinta menjadi penyebab timbulnya phobia, seperti takut jatuh cinta, takut cemburu, atau takut sama ciuman.

Pada umumnya, phobia disebabkan oleh trauma parah di masa lalu yang membekas dalam kesadaran pengidapnya. Dan, dunia percintaan pun ternyata tak luput dari kata phobia. Menurut sudut pandang psikolog, Imam mengatakan dalam suatu keadaan normal, masing-masing orang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan rasa takut. Sayangnya, apabila seseorang telah terpapar mengenai trauma secara terus menerus, maka hal tersebut akan memicu timbulnya phobia.

"Phobia didefinisikan sebagai rasa ketakutan yang sangat kuat terhadap sesuatu, baik itu benda atau situasi. Phobia merupakan penyakit psikis, biasanya dialami oleh seseorang yang punya trauma di masa lalu. Pasti ada penyebab di masa lalunya yang bikin dia trauma, beda phobia beda penyebab. Phobia yang sama, jadi mungkin penyebabnya berbeda untuk orang yang berbeda," ujarnya.

Phobia-phobia dalam hubungan ini tidak hanya dialami oleh kebanyakan perempuan, juga kemungkinan berdampak kepada laki-laki. Berikut ini beberapa phobia dalam suatu hubungan percintaan yang perlu kamu ketahui, siapa tahu kamu termasuk diantaranya.

Baru patah hati? Hati-hati lho ... Foto: ThinkStock

Merasa sedih pasca putus dari pacar adalah sebuah proses yang wajar. Pada akhirnya, kamu bisa memaknai patah hati itu untuk mendewasakan diri. Tapi, berbeda halnya dengan mereka yang menderita Anuptaphobia. Phobia yang satu ini bikin penderitanya ketakutan setengah mati dengan status jomblo. Bahkan pada tahap yang ekstrem, pengidap phobia ini dapat saja memilih sembarang orang yang dijadikan kekasih untuk mengatasi kesendiriannya.

Berbanding sebaliknya dari Anuptaphobia yang takut tidak memiliki pasangan, mereka yang menderita Gamophobia ini malah takut untuk menikah. Mereka yang menderita phobia ini memiliki ketakutan untuk membangun komitmen hubungan serius dalam jangka panjang. Mereka cenderung menghindari obrolan tentang pernikahan dan hubungan yang serius. 

Umumnya, dicium pasangan bikin seseorang jadi berbunga-bunga hatinya. Tapi, berbeda dengan mereka yang mengidap Phillemaphobia. Pengidap phobia ini sangat takut jika ada orang yang menciumnya ataupun mencium pasangannya. Mereka bisa tiba-tiba berteriak sampai meminta tolong kalau pasangannya nekat mencium. Para penderitanya bakalan menunjukkan gejala mulai dari sesak nafas, berkeringat hebat, menangis, sampai serangan panik.

Ilustrasi pasangan yang bertengkar. Foto: Thinkstock

Kalau kamu adalah tipe orang yang suka banget dipeluk pasangan, bakalan beda ceritanya kalau pasanganmu adalah seorang Chiratophobia. Phobia ini membuat penderitanya merasa ketakutan luar biasa ketika bersentuhan fisik dengan orang lain maupun pasangan sendiri. Trauma akan sesuatu menjadi penyebab munculnya phobia ini pada seseorang.

Arrhenphobia adalah ketakutan berlebihan, yang biasanya dialami oleh para wanita terhadap para pria. Penderita phobia ini akan ketakutan saat dekat ataupun bertemu dengan seorang pria. Bahkan dalam tingkatan cukup parah, mereka akan merasakan halusinasi dan rasa sakit dalam tubuhnya yang dia rasakan. Penyebabnya bisa jadi karena trauma hubungan masa lalu. Buat para cowok, kayaknya harus ekstra sabar kalau gebetannya ternyata menderita phobia ini.

Phobia yang satu ini bakalan bikin kamu heran. Jika orang biasa bakal berusaha mendapatkan pasangan sehidup semati yang saling mencintai selamanya, berbeda jauh sama mereka yang memiliki ketakutan akan jatuh cinta, alias Philophobia. Kamu pasti enggak menyangka bahwa di dunia ini ternyata ada orang yang takut  jatuh cinta dan dicintai orang lain. Para penderita phobia ini bakalan ngerasa gelisah dan benci sama apapun yang berkaitan dengan cinta. Philophobia ini disebabkan oleh memori hubungannya terdahulu yang mengecewakan, memalukan atau bahkan membuatnya patah hati terlalu dalam. Saking dalamnya, kenangan itu sampai terekam di alam bawah sadar mereka. (hp6)