Kabupaten Sintang Beli Mobil Laboratorium PCR Keliling untuk Uji Sampel COVID-19

Konten Media Partner
3 Juli 2020 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
Hi!Pontianak - Pemerintah Kabupaten Sintang berencana untuk membeli mobile unit PCR untuk mempercepat penanganan dan pemeriksaan COVID-19 atau corona virus.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengatakan, pihaknya akan terus membantu dan mendukung upaya tersebut. Ia mengatakan, mobile unit PCR tersebut, diperkirakan dapat beroperasi pada bulan Juli.
"Sintang kalau tidak salah bulan Juli bisa beroperasi, dan kapasitas mobile test tidak harus banyak, 50 sampai 60 sampel sudah cukup, karena sekarang kita lihat tidak banyak lagi," jelasnya, Jumat (3/7).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan, perencanaan pemerintah Kabupaten Sintang yang akan membeli mobile unit PCR untuk pemeriksaan COVID-19 atau corona virus.
Perencanaan tersebut, kata Harisson dapat memudahkan dan mempercepat pemeriksaan swab COVID-19. "Sintang itu merencanakan akan membeli mobile unit PCR. Jadi laboratorium PCR ini yang bisa bergerak secara mobile, mungkin akan keliling ke kecamatan, atau kabupaten lain seperti Kabupaten Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau," jelas Harisson.
ADVERTISEMENT
Harisson mengatakan, mobile unit PCR tersebut seharga Rp 5,7 miliar. Pemkab Sintang hingga saat ini juga telah mengajukan proposal kepada Gubernur Kalbar. "Pak Bupati Sintang sudah mengajukan proposal kepada Pak Gubernur, nanti ada bantuan, yang merealisasikan itu Kabupaten Sintang," paparnya.
Mobile unit PCR tersebut disediakan untuk pemeriksaan kepada masyarakat yang hasil rapid testnya reaktif untuk segera melakukan swab di mobil tersebut. "Ini dimaksudkan supaya nanti kalau ada kasus reaktif di Sintang atau daerah kabupaten lain itu bisa langsung diperiksa di mobile unit PCR ini," ungkapnya.
Harisson mengatakan, mobile unit PCR tersebut cukup terbatas, akurasi pada mobile unit PCR tersebut bekisar 90 persen. "Sehari bisa 20 hingga 30 sample, ada 2 alat dalam 1 mobil," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di situasi pandemi COVID-19 seperti ini, mobile unit PCR tersebut, kata Harisson, dapat disajikan gratis. "Kalau di situasi seperti ini, seharusnya gratis, kecuali sudah masa tenang," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar tersebut mendukung penuh karena unit tersebut dapat bergerak mobile. "Kita mendukung karena daerah timur itu juga agak jauh, tapi selama ini kita sudah melakukan pemeriksaan hasil swab PCR," pungkasnya.