Kadis Kesehatan Sindir 3 Zona Hijau di Kalbar: Tidak Masuk Akal, Hijaunya Semu

Konten Media Partner
14 September 2020 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan zona risiko COVID-19 pada 14 September 2020, terdapat tiga kabupaten yang dinyatakan zona hijau di antaranya adalah Kabupaten Sanggau, Sekadau dan Kayong Utara.
ADVERTISEMENT
Menurut Harisson, ketiga wilayah zona hijau tersebut kurang mengirimkan sampel swab serta tidak melalukan testing terhadap penduduk di kabupaten masing-masing.
“Jadi zona hijau diragukan di tiga daerah ini. Zona hijau ini tidak masuk akal kalau dibandingkan jumlah sampel testing yang dikirim ke kita,” ucap Harisson, Senin (14/9).
Harisson juga mengungkapkan zona jingga di wilayah Kalbar adalah kabupaten Mempawah, dan Singkawang, sementara itu wilayah lainnya berada pada zona kuning.
“Jadi zona hijau ada 52 indikator yang dilihat oleh Satgas Nasional dan mereka kirim data setiap senin pagi. Salah satunya adalah yang lebih berperan menentukan zona adalah pertambahan kasus konfirmasi,” paparnya.
“Tetapi memang ada kelemahan bahwa daerah yang tidak melakukan pemeriksaan terkesan tidak ada kasus konfirmasi padahal mereka tidak melakukan pemeriksaan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, kata Harisson tiga wilayah di Kalbar yang berada di zona hijau merupakan semu, karena kurang melakukan tracing.
“Ini kelemahan dari zona resiko, maka Sanggau, Sekadau dan Kayong Utara yang berada pada zona hijau karena tidak melakukan pemeriksaan, dan (status zona) hijaunya semu,” paparnya.
Sementara itu, sesuai dengan amanat Peraturan Gubernur Nomor 110, tahun 2020, Kabupaten kota diharapkan melakukan testing atau melaksanakan swab terhadap penduduk 200 orang, atau 200 sampel perminggu.
Untuk minggu kedua September, kata Harisson yang paling banyak mengirimkan sampel berdasarkan rangking 5 kabupaten kota di antaranya adalah Kota Pontianak 558 sampel, Kabupaten Sintang 567 sampel, yang dilakukan dengan Unit Mobile PCR, Mempawah 390 sampel, Kubu Raya 312 sampel, Bengkayang 181 sampel, dan Kapuas Hulu 119 sampel.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Kabupaten kota yang paling sedikit melaksanakan testing dan pengiriman sampel swab pada minggu kedua adalah Kabupaten Sanggau 4 sampel, Kayong Utara 23 sampel, Ketapang 54 sampel, Melawi 66 sampel, Sekadau 74 sampel, dan Sambas 83 sampel.
“Saya harapkan kabupaten kota untuk minggu ketiga diharapakn akan memenuhi kuota 200 sampel perminggu, karena menurut standar WHO kita harus melakukan testing satu sampel swab perseribu penduduk perminggu,” tutupnya.