Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Kajati Kalbar Sampaikan Pesan Jaksa Agung; Keadilan itu Ada di Hati Nurani
14 September 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ketika berkunjung ke Kabupaten Sintang beberapa waktu lalu, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Yusuf meminta jajarannya agar tidak melakukan penuntutan asal-asalan tanpa melihat rasa keadilan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Jaksa Agung dalam berbagai kesempatan baik di jajaran internal maupun eksternal selalu menyampaikan, saya tidak menghendaki kalian melakukan penuntutan asal-asalan tanpa melihat rasa keadilan di masyarakat,” kata Kajati saat menyampaikan Ceramah Hukum di Pendopo Bupati Sintang.
“Ingat rasa keadilan itu tidak ada dalam KUHP dan KUHUP. Tapi ada dalam hati nurani kalian. Jadi ini program beliau (Jaksa Agung) yang selalu ditanamkan kepada kami bahwa keadilan itu ada di hati nurani kita,” tegas Kajati.
Terkait tindak pidana korupsi, Kejaksaan berperan aktif dalam pencegahan, tidak semata-mata menunggu terjadinya pelanggaran. Kemudian mendorong kepercayaan diri pemerintah dalam pembangunan untuk melakukan kegiatan dan mengelola anggaran. Selanjutnya peningkatan koordinasi dalam pemecahan permasalahan hukum. Lalu pembangunan tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan tertib administrasi. “Saya yakin kalau ini dijalankan dengan baik, insha Allah korupsi bisa terhindar,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dikesempatan itu Kajati juga menyampaikan pesan untuk mencegah tindakan korupsi. Dimulai dari perencanaan, harus sesuai dengan kebutuhan, bukan kepentingan. “Kalau kebutuhannya 20, jangan dianggarkan 50,” katanya.
Kemudian berkaitan dengan kualitas. Ketika berbicara kualitas, tentunya juga berbicara tentang harga. “Mohon jangan sampai ketika ada barang kw 2, harganya masuk kw 1, nanti ada perbedaan, di situ persoalan muncul. Jadi mohon bapak ibu melakukan perencanaan dengan baik dan sempurna,” pesannya.
Hal penting lainnya terkait peroganisasian. Hal itu tentunya kembali lagi pada pimpinan. “Jadi untuk mencegah korupsi, tempatkanlah seseorang itu sesuai kemampuannya. Jangan sesuai kepentingan,” ujar Kajati.
Selanjutnya adalah pelaksanaan. “Ini penting karena kalau salah diperencanaan, salah penempatan orang, maka ketika pelaksanaan bisa keliru,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah pengawasan. Pengawasan harus dilakukan dengan baik. “Pesan saya, Inspektorat ketika melakukan pengawasan harus turun ke lapangan,” pesannya.