Kalbar Masih Beli 230 Megawatt Listrik Dari Malaysia

Konten Media Partner
26 Februari 2019 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar, Adi Yani. Foto: Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berhalangan hadir dalam seminar nasional "Mendukung Implementasi Bio Energi, Guna Memaksimalkan Energi Baru Terbarukan Untuk Kelistrikan Kalbar" Selasa (26/2) yang bertempat di Hotel Mercure Pontianak.
ADVERTISEMENT
Namun ia meninggalkan memo yang menjadi PR pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) serta seluruh pihak terkait. Memo ini dibacakan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar, Adi Yani.
"Rasio elektrifikasi Kalbar pada tahun 2018 berada pada angka 87,22 %, jauh dibandingkan dengan rata rata nasional yang menyentuh angka 97%-98%. Terhitung 454 desa belum masuk listrik, 233 desa sudah masuk dalam rencana PLN. Dari 611 Megawatt keperluan listrik Kalbar, 230 Megawatt masih dibeli dari Malaysia. Dengan adanya Implementasi dari Bio Mass diharapkan mampu menjadi solusi masalah kelistrikan Kalbar," katanya.
Dalam memo yang dibacakan Adi yani tersebut, Sutarmidji mengharapkan kerjasama dari semua pihak, khususnya dari pihak industri.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar, Adi Yani membacakan memo dari Gubernur Kalbar yang berhalangan hadir dalam seminar nasional "Mendukung Implementasi Bio Energi, Guna Memaksimalkan Energi Baru Terbarukan Untuk Kelistrikan Kalbar" Selasa (26/2) yang bertempat di Hotel Mercure Pontianak. Foto: Hi!Pontianak
"Industri - industri pertanian atau pertambangan di Kalbar, khususnya yang mempunyai pembangkit listrik sendiri diharapkan mampu membantu perihal kelistrikan untuk masyarakat sekitar melalui CSR," ujarnya.
Adi Yani menambahkan permasalahan listrik yang terjadi di Kalbar tidak terlepas dari letak geografis desa-desa tersebut. (hp5)