Konten Media Partner

Kalbar Sepekan: Ayah Tiri Tega Cabuli Anaknya; Uang Gaji KPPS Dipakai Main Judi

26 Februari 2024 9:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polres Sekadau AKP Rahmad Kartono bersama Kapolsek Nanga Mahap memberikan keterangan saat Press Release di Mapolres Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polres Sekadau AKP Rahmad Kartono bersama Kapolsek Nanga Mahap memberikan keterangan saat Press Release di Mapolres Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari ayah tiri tega cabuli anaknya hingga uang gaji anggota KPPS dipakai main judi.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Ayah Tiri yang Cabuli Anaknya di Sekadau Ditangkap Polisi
Seorang pria berinisial P (36) di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, tega mencabuli anak tirinya yang berusia 13 tahun. Pelaku kini telah ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP Rahmad Kartono, mengatakan pelaku ditangkap oleh Kapolsek Nanga Mahap bersama anggotanya pada Senin, 19 Februari 2024. Pelaku mencabuli korban sejak tahun 2020 lalu.
"P yang merupakan ayah tiri korban ini sudah melakukan aksi pencabulan itu sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Untuk beberapa kali (aksi pencabulan itu), korban sudah lupa," kata Rahmad didampingi Kapolsek Nanga Mahap, Ipda Eric Ibrahim Pattimura, saat Press Release yang digelar di Aula Mapolres Sekadau, Selasa, 20 Februari 2024.
ADVERTISEMENT
2. Bawaslu Sintang Didemo Massa, Desak Tindak Tegas Dugaan Pelanggaran Pemilu
Puluhan massa dari berbagai kecamatan menggelar demo di kantor Bawaslu Sintang, Jumat, 23 Februari 2024. Mereka mendesak agar Bawaslu Sintang menindak tegas dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi di sejumlah tempat Kabupaten Sintang.
Demo tersebut dikawal ketat aparat kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres Sintang, AKBP Dwi Prasetyo Wibowo. Massa diterima oleh Ketua Bawaslu Sintang Muhammad Romadhon bersama komisioner lainnya.
Menurut koordinator aksi Agustinus, kehadiran massa untuk mendesak agar dugaan pelanggaran pemilu ditindak tegas. Dugaan pelanggaran itu diduga dilakukan oleh oknum penyelenggara pemilu dan lainnya.
“Kami sudah melapor. Hari ini kami minta laporan itu diproses. Kita ingin pemilu berjalan dengan jujur adil dan bersih. Kalau pemilu tidak berjalan adil dan bersih, tidak ada gunanya kita melaksanakan pemilihan umum,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
3. Ibu dan Anak di Sungai Burung, Mempawah Tinggal di Rumah yang Nyaris Roboh
Ibu dan anak di Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, tinggal di sebuah rumah yang nyaris roboh. Ratna (52) dan anak perempuannya, Yuli (25), tinggal di rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan dengan bangunan rumahnya yang sebagian besar dari kayu itu sudah lapuk dimakan usia.
Sebagian lantai rumahnya sudah turun karena tongkat penyanggahnya sudah patah, sehingga kamar tidur tidak bisa lagi digunakan. Kemudian atap dapurnya rusak parah dan nyaris tidak ada lagi, membuat air dengan sangat mudah masuk saat terjadi hujan.
"Kalau hujan tidak bisa masak karena air masuk di dapur. Belum lagi ditambah dengan adanya angin, terasa bergoyang rumah ini," ungkap Ratna.
ADVERTISEMENT
4. Ketua PPK di Perbatasan Pimpin Pleno Rekapitulasi Pemilu Sambil Diinfus
Karena kelelahan, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar, Hamdi Karim mengikuti pleno rekapitulasi penghitungan suara dengan tangan dipasangi infus, Senin 19 Februari 2024.
Banyaknya tugas yang harus dilaksanakan sebagai penyelenggera Pemilu, ditengarai jadi penyebab sejumlah ia tumbang karena kelelahan. Apalagi tahapan Pemilu saat ini masih berjalan.
Komisioner KPU Sintang, Endang Kusmiyati, mengatakan, petugas penyelenggara Pemilu termasuk PPK, memang sibuk ketika arus balik logistik dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ke kecamatan. Mereka harus menyiapkan tempat untuk menyimpan kotak suara dengan rapi, kemudian melaksanakan pleno rekapitulasi.
“Jadi pleno yang dilaksanakan siang malam, selama dua hari berturut-turut, membuat kondisi fisik teman-teman PPK menjadi lemah. Selain itu juga mungkin faktor masuk angin, jadi tensinya naik, kemudian merasakan mual-mual. Ketika dipanggilkan tenaga kesehatan, mau tidak mau harus diinfus dan diberi obat,” kata Endang pada Hi!Pontianak, Senin malam.
ADVERTISEMENT
5. Rp 82 Juta untuk Gaji Anggota KPPS yang Hilang, Ternyata Dipakai Ketua Main Judi
Uang Rp 82 juta yang seharusnya dibagikan kepada anggota KPPS dan Linmas di Desa Nipah Kuning yang semula dilaporkan hilang, ternyata digunakan Ketua KPPS berinisial AS untuk main judi online.
"Pengakuan tersangka, uang itu untuk judi online dan keperluan pribadi. Tetapi masih tetap kita dalami," ungkap Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, Kalimantan Barat, IPTU Hendra Gunawan saat dihubungi Hi!Pontianak pada Jumat, 23 Februari 2024.
AS diamankan di rumah orangtuanya pada Kamis, 22 Februari 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, AS masih kukuh uang tersebut hilang dicuri di kantor desa.