Konten Media Partner

Kalbar Sepekan: Kasus Korupsi Pembayaran Tera Terbongkar; Menantu Bunuh Mertua

14 Oktober 2024 9:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuhan mertuanya sendiri yang diamankan polisi. Foto: Dok. Polres Sintang
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan mertuanya sendiri yang diamankan polisi. Foto: Dok. Polres Sintang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari Kejari Sekadau ungkap kasus korupsi pembayaran tera hingga menantu bunuh mertua di Sintang.
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
ADVERTISEMENT
1. Kejari Sekadau Ungkap Kasus Korupsi Pembayaran Tera, Nilainya Capai Rp 600 Juta
Kejaksaan Negeri (Kejari) Sekadau mengungkap kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan pelayanan tera atau tera ulang di Kabupaten Sekadau, Kalbar. Kejari Sekadau menahan 2 tersangka, masing-masing berinisial GDS dan R.
GDS merupakan ASN yang juga Kepala UPTD Metrologi Legal Kabupaten Sekadau. Sedangkan, R adalah direktur perusahaan yang bekerja sama dengan UPTD Metrologi Legal Kabupaten Sekadau.
Kajari Sekadau, Adyantana Meru Herlambang, mengatakan praktik dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan pelayanan tera atau tera ulang tersebut pada tahun 2021-2023 dengan nominal pungutan mencapai Rp 600 juta. Kini, kedua tersangka ditahan di Rutan Sanggau selama 20 hari ke depan.
"Tersangka GDS melakukan kesepakatan dengan R untuk membuat perusahaan. Kemudian dalam penyelenggaraan tera yang dilakukan, diduga keduanya melakukan pungutan melebihi ketentuan yang berlaku," kata Herlambang didampingi Kasi Pidsus Kejari Sekadau, Irawan Soehendra, dan Kasi Intelijen Kejari Sekadau, John Christian Lumban Gaol, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu, 9 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
2. Pria di Sintang Tega Bunuh Mertua Karena Sakit Hati
Seorang pria berinisial J (28), warga Dusun Malenggang Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau, tega membunuh mertuanya sendiri berinisial SY hingga tewas.
Tindak pidana pembunuhan tersebut terjadi di Desa Sepiluk Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Minggu 6 Oktober 2024 pukul 01.00 WIB.
Pelaku diamankan pada Minggu pukul 10.00 WIB setelah menyerahkan diri di Polsek Sekayam Polres Sanggau.
Selanjutnya pukul 11.30 WIB, petugas kepolisian Polsek Ketungau Hulu membawa pelaku ke Polres Sintang untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
3. Polisi Gagalkan Penyelundupan 47 Kg Sabu dari Pontianak ke Banjarmasin
Wabah Parotitis atau gondongan meningkat di Pontianak, Penjabat (Pj) Wali Kota, Ani Sofian mengatakan saat ini siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama tetap belajar seperti biasa. Hanya saja siswa yang terkena wabah tersebut harus berada di rumah.
ADVERTISEMENT
"Saya kira pemerintah kota tetap akan adakan belajar di sekolah sebelum pemerintah pusat dan provinsi menetapkan status penyakit tersebut berbahaya," ungkap Ani Sofian pada Minggu, 7 Oktober 2024.
Ani Sofian bilang, saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada kepala sekolah SD dan SMP negeri serta swasta.
"Sudah ada juga surat yang disampaikan ke seluruh kepsek SDN dan swasta dan SMPN dan swasta se-Kota Pontianak dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak," tambahnya.
4. Polisi Gagalkan Penyelundupan 47 Kg Sabu dari Pontianak ke Banjarmasin
Polisi berhasil gagalkan 47 kilogram sabu dari Pontianak, Kalimantan Barat yang akan dibawa masuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
"Satu orang diamankan dengan barang bukti sabu jumlahnya lebih besar dari yang sebelumnya kita ungkap," ujar Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Djoko Poerwanto.
Irjen Pol Djoko bilang, sebelumnya polisi telah mengamankan 33,8 kilogram.
"Kami masih dilakukan pengembangan terhadap kasus ini. Pengungkapan ini terbesar dalam kurung waktu lima tahun terakhir," tambahnya.
5. Pria di Kubu Raya Ditemukan Meninggal dalam Mesin Pemisah Cangkang Kelapa Sawit
Seorang karyawan pengolahan kelapa sawit, S (23), ditemukan meninggal di mesin pemisah cangkang dan kernel buah kelapa sawit (CM Elevator). Insiden yang menimpa korban asal Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat ini terjadi pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade mengungkapkan kejadian tersebut bermula saat korban diketahui melakukan perawatan mesin CM Elevator tersebut sekitar pukul 08.00 WIB. Korban ditemukan tak bergerak di dalam mesin pemisah cangkang dan kernel buah kelapa sawit tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sebelum kejadian, mesin CM Elevator tiba-tiba tak berfungsi sehingga salah satu rekan kerja korban mencarinya. Namun, tak disangka, korban ditemukan dalam keadaan tak bergerak di dalamnya. Rekan kerja korban bersama karyawan lainnya langsung mematikan secara permanen terhadap mesin CM Elevator, kemudian korban segera dievakuasi ke Puskesmas Kecamatan Kubu, namun nyawanya tak tertolong," ungkap AIPTU Ade pada Minggu, 6 Oktober 2024.