Konten Media Partner

Kalbar Sepekan: Pelaku Pembunuhan di Pemangkat Ditangkap; Suami Pukul Istri

14 April 2025 9:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengamankan terduga pelaku pembunuhan perempuan di Pemangkat. Foto: Dok. Satreskrim Polres Sambas
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamankan terduga pelaku pembunuhan perempuan di Pemangkat. Foto: Dok. Satreskrim Polres Sambas
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari pelaku pembunuhan di Pemangkat ditangkap hingga suami pukul istri di Sanggau.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Kurang dari 24 Jam, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Perempuan di Pemangkat
Polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga membunuh perempuan paruh baya di Jalan H. Saman, Gang Perintis 2, Desa Harapan, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Jumat, 11 April 2025. Pelaku diketahui berinisial DS (34).
Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, mengatakan pelaku melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan hingga mengakibatkan korban AD (51) meninggal dunia, Kamis malam, 10 April 2025. Peristiwa itu diketahui, saat tetangga mendengar suara pukulan benda keras hingga membuatnya terkejut dan penasaran.
"Tetangga korban ini kemudian memberi tahu yang lain dan mendatangi rumah korban. Saat itu, pintu rumah korban dalam keadaan terkunci slot dari dalam dan ruang tamunya gelap," ungkap Rahmad kepada wartawan, Sabtu, 12 April 2025.
ADVERTISEMENT
2. Terjerat Isu Perselingkuhan, Warga Tuntut Kades Sekabuk Mempawah Dihukum Adat
Sejumlah warga mendatangi Kantor Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, pada Selasa, 8 April 2025.
Warga menggeruduk kantor desa karena merasa resah dengan adanya isu perselingkuhan Kepala Desa Sekabuk dengan Kepala Puskesmas Sadaniang.
Video terkait aksi warga tersebut turut dibagikan akun Lumban Edra Genesis di Facebook-nya. Dalam video itu terlihat warga juga membawa sejumlah poster yang berisikan tuntutan warga.
Warga meminta Kepala Desa Sekabuk dihukum adat bahkan mundur dari jabatannya karena telah mencoreng nama baik Desa Sekabuk.
3. Pertama Kali ke Riam Marum, Wisatawan yang Terseret Arus Ditemukan Meninggal
Wisatawan yang terseret arus dan sempat hanyut di Riam Marum Dawar ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin, sekitar pukul 06.50 WIB. Jenazah Erviani Widya, remaja asal Kabupaten Sambas yang baru pertama kali mengunjungi Riam Marum Dawar tersebut ditemukan Tim SAR gabungan kurang lebih 400 meter dari lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
"Upaya pencarian telah dilakukan oleh keluarga dan warga setempat, namun korban belum ditemukan hingga akhirnya korban Ditemukan pada Senin pagi, Pukul 06.50 WIB," ungkap Koordinator Pos SAR Sintete, Zulhijah.
Zulhija bilang, hanyutnya korban ini lantaran derasnya arus yang datang tiba-tiba ditambah lagi korban yang tak bisa berenang. Saat ini korban sudah dibawa kembali ke rumah korban di Kabupaten Sambas.
4. Pemuda di Pontianak Tangkap Maling Motornya Sendiri
Pemuda di Pontianak tangkap maling motornya sendiri. Korban yang menyadari motornya telah hilang dan dilarikan pelaku dan kemudian mencari tahu keberadaannya hingga akhirnya berhasil mengejar dan menangkap maling motornya.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Jatmiko bilang kejadian ini bermula saat pelaku melakukan aksi pencuriannya di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di simpang Jalan Daya Nasional pada Senin, 8 April 2025.
ADVERTISEMENT
"Korban yang mengetahui aksi pencurian tersebut langsung melakukan pengejaran dan berhasil mencari tahu keberadaan pelaku. Korban bersama dengan temannya berhasil menemukan pelaku serta berhasil menangkapnya di Jalan Tanjung Raya, samping SPBU pada Rabu, 9 April 2025 sekitar pukul 08.30 WIB," ungkap AKPJatmiko.
5. Paksa Suami Pergi Kerja, Istri di Sanggau Dipukuli hingga Babak Belur
Seorang istri di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dipukuli suaminya hingga babak belur lantaran memaksa sang suami untuk segera pergi bekerja. Pemukulan yang dilakukan BN (17) terhadap NFI (17) ini terjadi pada Selasa, 8 April 2025 sekitar pukul 14.30 WIB di kediaman mereka di Desa Semerangkai, Kecamatan Kapuas.
Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Fariz Kautsar Rahmadhani bilang, kejadian tersebut bermula saat korban meminta pelaku untuk segera bekerja. Permintaannya itu diduga memicu emosi pelaku yang merasa tersinggung dengan ucapan korban.
ADVERTISEMENT
"Pelaku kemudian diduga melakukan pemukulan ke arah wajah korban menggunakan tangan kosong yang mengakibatkan korban mengalami luka di bagian dalam hidung serta pembengkakan pada bagian belakang kepala," ungkap AKP Fariz.