Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Kalbar Sepekan: Pengasuh Ponpes Tersangka Penganiayaan Santri; Gempa di Sanggau
30 September 2024 9:31 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari Pengasuh Ponpes di Desa Kapur jadi tersangka penganiayaan santri hingga gempa di Sanggau.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak :
1. Pengasuh Ponpes di Desa Kapur Ditetapkan Sebagai Tersangka Penganiayaan Santri
Seorang pengasuh satu di antara pondok pesantren di Desa Kapur, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat resmi ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap santri.
Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade Ardiansyah mengatakan, berdasarkan pengaduan dari orang tua korban atas pemukulan yang dilakukan pengasuh ponpes tersebut terhadap anaknya, pihak Polres melakukan penyelidikan dengan mendalami keterangan korban, memeriksa saksi-saksi dan orang tua korban.
"Hasil penyelidikan tersebut, pada 17 September 2024, penyidik telah meningkatkan status kasus dari penyelidikan ke tahap penyidikan dengan menetapkan oknum pengajar berinisial SF sebagai tersangka," ungkap Aiptu Ade.
2. Warga Batu Ampar Tewas Diterkam Buaya, Sempat Minta Istri Selamatkan Anak
ADVERTISEMENT
Jamal (36), seorang warga Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya (KKR) ditemukan meninggal di dasar Sungai Keluang usai diterkam buaya pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat kakinya diterkam buaya dan diseret ke sungai, korban sempat meminta istrinya yang saat itu menyaksikan kejadian tersebut untuk menyelamatkan anak mereka.
Kapolsek Batu Ampar IPDA Rachmatul Isani Fachri, saat di konfirmasi melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade mengungkapkan peristiwa tragis itu bermula ketika korban bersama anaknya yang berusia sekitar 4 tahun hendak mandi di gertak yang berada di tepi Sungai Keluang, tak jauh dari kapal pengangkut bibit pohon Albasia. Tiba-tiba, dari bawah permukaan air, seekor buaya muara muncul dan langsung menerkam korban.
ADVERTISEMENT
“Korban yang saat itu hendak mandi bersama anaknya tiba-tiba diterkam oleh buaya muara yang muncul dari dalam Sungai Keluang dan langsung ditarik ke dalam air. Peristiwa tersebut disaksikan langsung oleh istrinya yang berada di atas motor air yang tidak jauh dari lokasi,” ujar Ade pada Senin, 23 September 2024 pagi.
3. Gempa di Sanggau, Warga Rasakan Getaran dari Dalam Rumah
Gempa Tektonik terjadi di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada Minggu, 22 September 2024 pukul 03.00 WIB, gempa susulan kembali terjadi pada sekitar pukul 06.28 WIB. Warga Sanggau mengaku getaran gempa dirasakan saat mereka di rumah.
"Berdasarkan laporan masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Sanggau dengan intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hingga saat ini tidak terdapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempabumi tersebut," tulis BMKG Kalbar diunggahan akun instagramnya.
ADVERTISEMENT
BMKG juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isi yang tidak jelas terkait gempa susulan.
4. Mobil Pikap Bermuatan Sofa Terbakar di Jalan Raya Peniraman Mempawah
Mobil pikap terbakar di Jalan Raya Peniraman, Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada Selasa, 24 September 2024.
Mobil tersebut membawa sofa dari Kota Pontianak dan akan diantar ke toko Wisata Mebel Sungai Pinyuh.
Dalam video yang diterima Hi!Pontianak, kobaran api dalam peristiwa kebakaran tersebut cukup besar. Arus lalu lintas tampak dihentikan sementara dan hanya beberapa pengendara sepeda motor yang berani melintas.
5. Warga Singkawang Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Dijanjikan Gaji Rp 8 Juta
Seorang warga Kota Singkawang berinisial TA diduga menjadi korban sindikat perdagangan orang. Kini, ia dipekerjakan secara paksa oleh perusahaan penipuan online di Myanmar.
ADVERTISEMENT
TA dipekerjakan sebagai pelaku scamming online dan diperlakukan secara tidak manusiawi.
Istri TA bercerita suaminya berangkat ke Thailand pada akhir April 2023 lalu. Saat itu, TA berangkat ke Thailand atas tawaran teman lamanya di Kota Singkawang bernama AH.
TA dijanjikan oleh temannya dengan gaji hingga Rp 8 juta per bulan. Tergiur dengan gaji tinggi dan mengenal AH, TA lantas mengundurkan diri dari pekerjaannya dan berangkat ke Thailand setelah membuat paspor pelancong.