Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kalbar Sepekan: Penjual Nanas Tusuk Pembeli; Ibu-ibu Meninggal Diterkam Buaya
9 Desember 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari kakek penjual nanas tusuk pembeli hingga ibu-ibu meninggal diterkam buaya.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak :
1. Tak Terima Ditawar Seharga Rp 2.000, Kakek Penjual Nanas Tusuk Pembeli
Seorang kakek penjual nanas, SP (64), menusuk pembeli lantaran tak terima nanas yang dijualnya ditawar seharga Rp 2.000. Penusukan yang sempat viral di media sosial ini terjadi di Jalan Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat pada Sabtu, 30 November 2024 sekitar pukul 06.00 WIB.
"Insiden ini bermula sekitar pukul 06.30 WIB. Korban bernama Sadali (63) sedang bernegosiasi dengan pelaku berinisial SP (64) mengenai harga nanas. Korban menawar nanas milik pelaku dengan harga Rp 2.000 per buah. Namun, tawaran tersebut membuat pelaku naik darah. Tak mampu menahan emosi, pelaku langsung mengambil pisau pengupas nanas dan menusukkannya ke punggung korban. Pisau tersebut bahkan sempat menancap di tubuh korban sebelum pelaku melarikan diri," ungkap Kapolsek Sungai Raya, AKP Hariyanto melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade pada Senin, 2 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
2. Sempat Lari Selamatkan Diri, Ibu-ibu di Kendawangan Meninggal Diterkam Buaya
Seorang ibu yang bekerja di perkebunan, A (44), warga Desa Air Hitam Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat meninggal usai diterkam buaya. Korban sempat melarikan diri namun buaya tersebut mengejar dan berhasil menerkam korban.
Kapolres Ketapang AKBP Setiadi, melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Bagus Tri Baskoro bilang, peristiwa yang terjadi di rea perkebunan sawit di Perusahaan Berkat Nabati Sejahtera (BNS) pada Kamis, 5 Desember 2024 sekitar pukul 08.15 WIB ini bermula saat korban bersama rekan kerjanya sedang bekerja di area perkebunan.
"Korban melihat seekor buaya tak jauh dari tempat mereka bekerja, dan langsung bergegas mengajak saksi untuk berlari menjauh dari posisi buaya tersebut. Keduanya langsung berlari namun rupanya buaya tersebut mengejar korban dan berhasil menerkam tangan kirinya dan selanjutnya menyeret korban ke arah parit di sebelah area lahan kebun. Sempat terjadi tarik menarik antara saksi untuk mencoba menyelamatkan korban dari gigitan buaya," ungkap IPTU Bagus.
ADVERTISEMENT
3. Polres Sambas Amankan Pikap yang Angkut LPG 3 Kg Tanpa Dokumen
Polres Sambas berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan LPG bersubsidi ukuran 3 kg di Desa Lonam, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Rabu, 4 Desember 2024. Polisi turut mengamankan sopir yang berinisial GN.
Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo, melalui Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, mengatakan saat itu kepolisian mendapati satu unit mobil pikap yang dikemudikan GN diduga mengangkut tabung gas LPG 3 kg.
"Sopir pikap itu mengaku jika LPG yang dibawanya itu didapat dengan cara membeli di kios yang berada di Singkawang," ungkap Rahmad kepada wartawan, Kamis, 5 Desember 2024.
4. RSUD Sintang Bantah Rawat Pasien Cacar Monyet; Pane: Kita Tunggu Hasil Lab
ADVERTISEMENT
Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Ridwan Tony Hasiholan Pane membantah isu yang beredar di media sosial yang menyatakan bahwa rumah sakit merawat pasien cacar monyet.
“Isu itu tidak benar. RSUD memang ada merawat pasien dengan gejala bintil merah di kulit. Namun diagnosis sementara belum mengarah ke penyakit cacar monyet,” kata Ridwan Pane pada wartawan, Selasa 3 Desember 2024.
Ia mengatakan, pasien tersebut sudah beberapa kali berkunjung ke RSUD. Pernah dirawat di poli sekitar bulan November. Kemudian di bulan yang sama sekitar tanggal 29 yang bersangkutan kembali masuk rumah sakit.
5. Diajak Neduh ke Ruko saat Hujan, Anak 16 Tahun di Pontianak Digilir 2 Pria
Seorang anak perempuan berumur 16 tahun digilir dua pria di sebuah ruko di Pontianak, Kalimantan Barat. Kedua pelaku yang berusia 21 dan 23 tahun ini melakukan aksi bejatnya dengan modus mengajak korban berteduh saat hujan.
ADVERTISEMENT
Kasat reskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati bilang kejadian ini bermula saat satu di antara pelaku mengajak korban pergi ke sebuah cafe. Namun karena hujan, pelaku mengajak korban berteduh di sebuah ruko tempat pelaku lainnya sedang bertugas jaga malam.
"Peristiwa ini terjadi pada 29 November 2024. Dengan modus hujan, pelaku pertama membawa korban ke kantor pelaku kedua yang saat itu sedang bertugas sebagai security. Korban diajak naik ke lantai 2, di sana pelaku pertama langsung menyetubuhi korban. Setelah selesai, pelaku pertama turun ke lantai 1, dan pelaku kedua gantian naik ke lantai 2 lalu menyetubuhi korban," ungkap Kompol Antonius.