Kalbar Sepekan: Penumpang Pesawat Bawa Surat Swab Palsu; Nakes Meninggal

Konten Media Partner
28 Juni 2021 9:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021).  Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berbagai peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Mulai dari Lion Air dan Citilink dilarang bawa penumpang ke Kalbar terkait surat swab palsu hingga nakes di Pontianak meninggal karena merawat pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Lion Air dan Citilink Dilarang Bawa Penumpang ke Kalbar Terkait Surat Swab Palsu
Satgas COVID-19 Provinsi Kalimantan Barat kembali menemukan surat swab palsu di Bandara Internasional Supadio Pontianak. Pemalsuan tersebut ditemukan pada penumpang yang menggunakan maskapai Lion Air dan Citilink, rute penerbangan Surabaya menuju Pontianak, pada Selasa, 22 Juni 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan maskapai Lion Air dan Citilink diberikan sanksi selama 7 hari untuk tidak diperbolehkan membawa penumpang ke Pontianak.
Harisson mengatakan pada maskapai Lion Air terdapat 2 penumpang yang positif corona membawa surat swab PCR negatif palsu, mereka membawa membawa surat swab PCR dari laboratorium klinik Kantor Gubernur.
ADVERTISEMENT
2. Viral Perempuan Alami Kejang Usai Divaksin, Ini Penjelasan Dinkes Kalbar
Viral sebuah video di media sosial, tentang seorang wanita yang mengalami kejang dan badannya terasa kaku. Dalam video tersebut disebutkan, bahwa perempuan tersebut mengalami kejang, 5 hari setelah mengikuti vaksinasi COVID-19, di daerah, Jungkat, Kabupaten Mempawah.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menjelaskan, bahwa wanita tersebut merupakan karyawan swasta, yang mengikuti vaksinasi di Polsek Jungkat, pada Kamis, 17 Juni 2021.
Setelah 5 hari timbul perubahan perilaku histeris. Sudah ditangani, dirujuk ke Rumah Sakit Rubini Mempawah. Sekarang sudah pulang, dengan kondisi baik,” jelas Harisson, Kamis, 24 Juni 2021.
3. Jurnalis TVRI Kalbar Duel dengan 2 Perampok Berpisau
ADVERTISEMENT
Seorang jurnalis TVRI Kalbar, Ari Satriansyah, terlibat duel dengan dua maling yang menyatroni rumahnya, Rabu, 24 Juni 2021. Ari pun ditodong pisau oleh dua maling tersebut.
Peristiwa ini berawal saat Ari pulang melayat di daerah Pontianak Utara. Saat tiba di rumahnya yang berada di Kompleks Parma Mas, Jalan Tanjung Raya II, Pontianak Timur, Ari melihat ada seorang pria yang sedang duduk di atas sepeda motor, di depan rumahnya.
"Dia menyapa saya, padahal saya tidak kenal. Itu yang bikin saya curiga. Dan saat saya lihat ke rumah, pintunya sudah terbuka. Ketika itu juga saya langsung suruh istri saya turun dari motor dan menjauh. Saya tahu, ini pasti maling," kata Ari.
Melihat gelagat itu, pria tersebut kemudian berusaha kabur, dengan sepeda motor matic yang ia pakai. Ari kemudian masuk ke rumah, dan mengejar maling yang ada di dalam rumah yang juga berusaha kabur dengan meloncati pagar. Namun Ari berhasil menariknya, keduanya kemudian terlibat duel.
ADVERTISEMENT
4. Jalan Rawasari Singkawang Zona Merah, Ada Kasus di 5 Rumah dan 2 Orang Meninggal
Kepala UPT puskesmas Singkawang II, dr Indah Permata Sari, bersama Lurah Roban, Polsek Singkawang Tengah, dan BNPB Kota Singkawang, pada Rabu 23 Juni 2021, menetapkan RT03/RW01 Jalan Rawasari Kelurahan Roban berstatus zona merah COVID-19, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM mikro).
Penetapan wilayah tersebut menjadi zona merah. dikarenakan kasus terkonfirmasi dalam seminggu terakhir lebih dari 5 rumah, dan 2 org meninggal dunia.
Sebagai upaya penangulangan dan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19, secara bersamaan dilakukan penyemprotan disinfektan, tracing, pendataan masyarkat yang akan di swab, serta memberikan edukasi kepada masyarkat setempat untuk tetap memberlakukan Prokes dan karantina mandiri di rumah. serta mematuhi segala protokol PPKM mikro.
ADVERTISEMENT
5. Satu Lagi Nakes Pontianak Meninggal Karena Kelelahan Merawat Pasien COVID-19
Tenaga kesehatan Kota Pontianak yang merawat pasien COVID-19 kembali berguguran. Kali ini salah seorang perawat di rumah sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, meninggal dunia pada Selasa, 22 Juni 2021.
“Saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terhadap meninggalnya tenaga kesehatan, sebagai garda terdepan, dalam pelayanan pasien yang terpapar virus corona,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, pada Jumat, 25 Juni 2021.
Harisson mengatakan, bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan pelaksanaan perlindungan diri pada nakes dari risiko terpapar infeksi menjadi tidak efektif. Di antaranya karena faktor nakes kelelahan, beban kerja yang tinggi, sehubungan dengan meningkatnya jumlah pasien yang ditangani.
ADVERTISEMENT
“Salah satu faktor ini, misalnya karena kelelahan, yang menyebabkan pelaksanaan secara ketat dan disiplin SOP perlindungan diri dari terpapar infeksi menjadi terabaikan,” jelasnya.