Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kalbar Sepekan: Pria di Pontianak Siksa Rekan Kerja; Paman Setubuhi Keponakan
6 Desember 2021 9:58 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berbagai peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari penganiyaan rekan kerja hingga seorang paman tega menyetubuhi keponakannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak :
1. Penganiayaan Rekan Kerja Perempuan, Korban Pura-pura Mati agar Pelaku Berhenti
Seorang gadis berusia 17 tahun berinisial IM, menjadi korban penganiayaan sadis. Pelaku yang berinisial PN (19 tahun), secara membabi buta menganiaya korban, mulai menjerat leher korban dengan tali sepatu, memukul dengan tangan kosong, hingga bertubi-tubi memukulkan kunci Inggris ke kepala rekan kerjanya itu.
Hingga akhirnya, IM berpura-pura meninggal, agar PN berhenti menganiayanya. Setelah melihat IM tak bergerak, PN pun pergi meninggalkan gadis yang sebenarnya ia sukai itu.
Sebelum kabur, PN sempat mengambil barang-barang berharga milik korban, termasuk sepeda motor, dan uang di meja kasir. Sebagai informasi, IM dan PN sama-sama bekerja di warung kopi dan pencucian mobil,di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
ADVERTISEMENT
2. Pengakuan Paman yang Setubuhi Keponakan di Sekadau: Mau Sama Mau
Seorang paman di Kabupaten Sekadau, Kalbar, harus berurusan dengan polisi karena menyetubuhi keponakannya yang baru berusia 13 tahun. Pria 26 tahun itu kini sudah ditahan di Mapolres Sekadau.
Menurut pengakuan pelaku keduanya telah berpacaran sejak September 2021. Perbuatan bejat pelaku dilakukan sebanyak 3 kali dalam rentang waktu Oktober hingga November 2021.
"Mau sama mau (berhubungan layaknya suami istri)," kata pelaku, Sabtu, 4 Desember 2021.
Kasus ini terungkap lantaran ibu korban melihat adanya kedekatan antara korban dan pelaku. Pelaku sendiri adalah sepupu dari ibu korban.
3. Tragis, Seorang Ayah di Sintang Tewas Usai Menerobos Api demi Selamatkan Anak
Seorang ayah di Desa Pekulai Bersatu, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, tewas terpanggang, saat hendak menyelamatkan anaknya, ketika rumah mereka terbakar, Minggu malam 28 November 2021, sekitar pukul 22.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Korban bernama Pendiamin (43 tahun) ini, terperangkap api dan tidak bisa melarikan diri, ketika masuk rumah yang terbakar melalui pintu depan. Sementara, dua anaknya berhasil selamat setelah keluar melalui pintu belakang.
Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak, melalui Paur Subbag Humas Iptu Sujiono, mengungkapkan, Pendiamin nekat menerobos rumahnya yang terbakar, karena saat pergi bersama istrinya untuk menjenguk tetangga yang sakit, kedua anaknya sedang tidur.
“Anak korban yang bernama Pasaldi Glen (11 tahun) dan Julida (6 tahun), sedang tidur di kamar, dan korban meletakkan pelita di ruang tengah. Kemudian korban bersama istri pergi menjenguk tetangganya yang sedang sakit. Jaraknya sekitar 50 meter dari rumah korban,” ungkapnya.
4. Harga Minyak Goreng di Pontianak Meroket, dari Rp 17 Ribu jadi Rp 25 Ribu
ADVERTISEMENT
Belakangan ini harga minyak goreng di pasar tradisional maupun swalayan mengalami kenaikan. Kenaikan harga itu berlaku untuk minyak goreng curah maupun kemasan.
Berdasarkan pantauan HiPontianak, Rabu, 1 Desember 2021, di beberapa pasar tradisional Pontianak harga minyak goreng curah dibanderol Rp 19 ribu per liter, yang sebelumnya berkisar Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu.
Sedangkan, untuk minyak goreng kemasan di pasar tradisional mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Misalnya, merk Bimoli kemasan satu liter yang sebelumnya dibanderol seharga Rp 17 ribu kini naik sekitar Rp 20 sampai Rp 25 ribu.
5. Sutarmidji Usul Cabut Izin 1,3 Juta Hektare Lahan Sawit: Untuk Penghijauan
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, akan mengevaluasi wilayah konsesi sawit, yang disebutnya seluas 3,2 juta hektare. Karena yang ditanami baru 1,9 juta hektare.
ADVERTISEMENT
Banjir besar yang merendam Kabupaten Sintang dan beberapa wilayah lainnya di Kalbar selama kurang lebih satu bulan, pada November 2021. Penyebabnya diduga akibat kerusakan lingkungan.
“Kalau se-Kalbar luas total areal 3.272.062 hektar. Yang tertanam (sawit) baru 1,9 juta, artinya ada 1,3 juta hektare yang belum ditanam ini, bisa untuk lain-lain. Tapi yang tidak masuk dalam peruntukannya itu belum ditanam. Yang mau kita usulkan, supaya jangan lagi, supaya areal sawit tidak kelihatan besar. Yang jadi masalah kan, datanya seakan-akan 3,2 juta hektare sawit semua. Padahal yang ditanam 1,9 juta haktare. Yang belum tanam ini, seharusnya keluar dari area itu,” kata Midji, Rabu, 1 Desember 2021.