Kalbar Sepekan: Sutarmidji Nikahkan Putri Kedua; Pria di Pontianak Bakar Diri

Konten Media Partner
25 Juli 2022 9:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi api. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi api. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Mulai dari Gubernur Sutarmidji nikahkan putri kedua hingga pria di Pontianak nekat bakar diri.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Gubernur Sutarmidji Nikahkan Putri Kedua, Oesman Sapta Jadi Saksi
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, menikahkan putri keduanya, Ayu Dwiputri Sulistya, Jumat, 22 Juli 2022. Pernikahan tersebut digelar dengan tema perpaduan budaya Melayu dan Banjar.
Ayu Dwiputri Sulistya, merupakan sarjana apoteker. Ia dipinang oleh pria asal Banjar, Adil Prawira Budiman yang juga merupakan lulusan apoteker. “Konsepnya perpaduan budaya Melayu dan Banjar, karena laki-lakinya orang Banjar,” kata Sutarmidji.
Akad nikah tersebut dilangsungkan di kediaman Gubernur Kalbar, Jalan M. Syafei, kompleks Universitas Tanjungpura Pontianak, dan dihadiri pula saksi nikah yakni Oesman Sapta Odang, dan Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pol Suryanbodo Asmoro.
2. Kecelakaan Beruntun di Sambas, Satu Orang Meninggal Dunia
ADVERTISEMENT
Kecelakaan beruntun terjadi di Sungai Pinang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada Selasa pagi, 19 Juli 2022.
Berdasarkan informasi dari akun Instagram @beritesambas, kecelakan itu bermula saat sebuah truk menabrak pesepeda. Lalu truk tersebut menabrak truk lainnya yang sedang mengantre BBM di SPBU dekat SMA 2.
Akibat peristiwa itu satu orang dilaporkan meninggal dunia, namun belum ketahui secara pasti identitas korban. Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut.
3. 748 Warga Ketapang Alami Gangguan Jiwa Berat
Sebanyak 748 orang di Kabupaten Ketapang mengalami gangguan jiwa berat atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hal tersebut sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang hingga Mei 2022.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, melalui Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dina Zakiah, mengatakan, 748 ODGJ itu tersebar di berbagai kecamatan yang ada di Ketapang.
ADVERTISEMENT
Dina melanjutkan, kalau faktor keluarga menjadi satu di antara penyebab utama ODGJ terlambat ditangani, lantaran kebanyakan ODGJ baru menjalani pengobatan setelah kondisi parah.
"Penyebabnya, karena masih banyak masyarakat yang merasa malu jika anggota keluarga mereka mengalami gangguan jiwa," katanya.
4. Warga Sekadau Tewas Tenggelam di Sungai Kapuas Usai Terlilit Tali Rakit Karet
Seorang pria bernama Ng Jung Phiu (54) asal Desa Sungai Ayak I, Kecamatan Belitang Hilir, tewas tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 17 Juli 2022.
Sekitar pukul 00.30 WIB, korban bersama anaknya berangkat dari rumahnya di Sungai Ayak I menggunakan speed boat mesin 15 PK dengan membawa sebanyak 42 karung kulat (karet). 42 karung karet tersebut disusun dan diikat seperti rakit.
ADVERTISEMENT
"Dalam perjalanannya korban bersama anaknya tidur dengan keadaan mesin speed boat dimatikan. Speed boat itu hanyut mengikuti arus," ungkap Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP Anuar Syarifudin, Senin, 18 Juli 2022.
Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, speed boat tersebut berpapasan dengan kapal tongkang yang membawa batu bara menuju arah Kabupaten Sintang, tepatnya di Sungai Kapuas dekat pesisir Desa Merapi. Saat berpapasan itu rakit karet yang dibawa korban menggunakan speed boat tersangkut di bawah tongkang sehingga tali ikatannya terlepas.
Anuar menjelaskan, korban lalu terbangun dari tidurnya dan langsung turun ke sungai untuk mengambil karet yang terlepas itu dengan cara menyelam.
"Kemudian kaki korban terlilit pada ikatan rakit karet tersebut. Korban sempat berteriak meminta tolong dan didengar oleh anaknya," jelas Anuar.
ADVERTISEMENT
5. Pria di Pontianak Nekat Bakar Diri, Polisi: karena Istri Tak Mau Diajak Rujuk
Seorang pria berinisial BW (35 tahun) di Jalan Parwasal, Pontianak Utara, nekat melakukan aksi bakar diri, Jumat, 22 Juli 2022, sekitar pukul 07.00 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Indra Asrianto, mengungkapkan, BW nekat melakukan aksi bakar diri tersebut, karena masalah keluarga.
"Penyebabnya permasalahan keluarga. BW ingin mengajak rujuk kembali dengan istrinya, namun, sang istri belum dapat untuk rujuk kembali," jelas Kompol Indra Asrianto, saat ditemui wartawan.
Menurut Indra, bahan bakar berupa bensin itu sudah disiapkan oleh BW, dengan menggunakan satu botol air mineral kemasan. "Yang bersangkutan frustrasi, kemudian menyiram tubuh dengan bensin, kemudian membakar diri sendiri," jelas Indra lagi.
ADVERTISEMENT