Konten Media Partner

Kalbar Sepekan: Terduga Pelaku Pembunuhan Diamuk Massa; Anak Diperkosa 3 Orang

24 Februari 2025 7:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terduga pelaku pembunuhan di Kapuas Hulu saat diamankan polisi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Terduga pelaku pembunuhan di Kapuas Hulu saat diamankan polisi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari terduga pelaku pembunuhan di Kapuas Hulu diamuk massa hingga anak di Sanggau diperkosa 3 orang.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Viral, Terduga Pelaku Pembunuhan di Kapuas Hulu Diamuk Massa
Viral di media sosial, terduga pelaku pembunuhan di Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu dihakimi massa, Selasa, 18 Februari 2025.
Sebelumnya, pria atas nama HR, diduga membunuh Jamaludin. Jenazah korban ditemukan di gedung serbaguna Desa Beringin Kecamatan Bunut Hulu pada Senin, 17 Februari 2025.
Usai menghilangkan nyawa Jamaludin, terduga pelaku HR langsung kabur. Dan pada Selasa, HR berhasil ditangkap oleh warga.
2. Anak Bawah Umur Diperkosa 3 Orang di Sanggau, Salah Satu Pelaku Lakukan Sodomi
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun menjadi korban perkosaan tiga orang tetangganya. Mirisnya, satu di antara pelaku memerkosanya hingga dua kali dan melakukan sodomi terhadap anak yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini.
ADVERTISEMENT
"Pelaku yang kedua ini melakukannya dua kali, di siang dan sore hari. Modusnya dengan memanggil anak itu ke rumahnya, kemudian menariknya masuk ke kamar dan meemerkosanya. Saat penyelidikan, pelaku mengaku melakukan sodomi terhadap korban. Pelaku memberikan uang Rp 20 ribu kepada korban dan mengancamnya untuk tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang tua korban," ungkap Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Fariz Kautsar Rahmadhani kepada Hi!Pontianak pada Sabtu, 22 Februari 2025.
AKP Fariz bilang, kejadian malang yang menimpa korban itu terjadi pada Sabtu, 15 Februari 2025. Tak hanya satu orang, pada hari yang sama, korban mengalami perkosaan dari satu orang lainnya.
"Jadi sebelum diperkosa pelaku yang kedua ini, pada pagi harinya korban diperkosa pelaku pertama, di pagi hari. Dengan cara dan modus yang sama, memberikan uang Rp 20 ribu dan mengancam korban," tambahnya.
ADVERTISEMENT
3. Sempat Mengeluh Pusing, Warga Melawi Meninggal Saat Memanjat Pohon Kelapa
Seorang warga di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat meninggal saat memanjat pohon kelapa pada Minggu, 16 Februari 2025. Korban yang berinisial GJR semoat mengeluh sakit kepala kepada temannya yang saat itu ikut bersamanya memetik buah kelapa.
Kapolres Melawi, AKBP Muhammad Syafi'i melalui Kapolsek Belimbing, AKP Samuji bilang kejadian ini bermula saat korban bersama rekannya yang bernama Temitius panen kelapa. Setelah mendapat sekitar 30 buah, korban mengeluhkan sakit kepala.
"Korban sempat minta rekannya ini mengantarkan kelapa yang sudah dipanen ke rumahnya. Saat rekan korban kembali ke kebun, melihat korban sudah terbaring pada pelepah kelapa dan terus. Rekan korban memanggil-manggil korban tapi tak mendapat respons. Kemudian rekan korban ini meminta bantuan warga dan menghubungi Polsek Belimbing," ungkap AKP Samuji.
ADVERTISEMENT
a4. 10 Pelajar SMP di Pontianak Gabung di Grup WA LGBT: Berawal dari Perundungan
Sepuluh siswa SMP negeri di Pontianak gabung di grup WhatsApp LGBT dan kerap janjian untuk melakukan hubungan seksual yang menyimpang. Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Eka Nurhayati mengungkapkan, bergabungnya kesepuluh siswa di grup WhatsApp LGBT ini berawal dari perundungan yang sering mereka alami dari teman-teman sekolahnya.
"Salah satu anak yang orang tuanya melapor ke sekolah ini awalnya normal dan dari penampilannya tidak terlihat sama sekali penyimpangan seksual. Tapi karena dia ini sering mendapat perundungan dari teman-teman sekolah, jadi dia bertemannya dengan anak-anak yang sudah lebih lama melakukan penyimpangan seksual dan berpenampilan 'lentik' ini," ungkap Eka kepada Hi!Pontianak pada Jumat, 21 Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Eka bilang, penyimpangan seksual tersebut menular sehingga anak yang semula normal, bisa terpengaruh dan ikut melakukan penyimpangan.
5. 2 Pencuri Sawit di Sambas Ditangkap Polisi
Satreskrim Polres Sambas mengamankan 2 pria yang diduga pencuri kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit Blok D54 Divisi I, PT Teluk Keramat, Dusun Beruang, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Jumat, 21 Februari 2025. Kedua pria tersebut masing-masing berinisial L (41) dan B (44).
Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo, melalui Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, mengatakan pihak perusahaan mendapatkan informasi mengenai sejumlah orang yang diduga melakukan panen liar Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Blok D54 Divisi I PT. Teluk Keramat.
"Pihak perusahaan yang mendapat laporan tersebut langsung ke lokasi dan melihat adanya aktivitas pelangsiran TBS menuju jalan negara. Terlihat juga Tempat Penyimpanan Hasil (TPH) TBS itu di jalan negara," ucap Rahmad kepada wartawan, Sabtu, 22 Februari 2025.
ADVERTISEMENT