Konten Media Partner

Kampung Sayur, Cara Warga Pontianak Mengisi Waktu di Kala Pandemi COVID-19

20 Desember 2020 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Sayur di Gang Nilam 7 Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Sayur di Gang Nilam 7 Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Kampung Sayur, Cara Warga Pontianak Mengisi Waktu di Kala Pandemi COVID-19
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Selama pandemi COVID-19, seluruh masyarakat diharapkan untuk dapat menahan diri di rumah, agar menekan angka penularan virus corona.
Berbeda yang dilakukan oleh warga di Kecamatan Pontianak Kota, selama pandemi. Warga di Jalan Prof Dr Hamka, membuat sebuah kampung sayur. Kegiatan mereka selama berada di rumah, adalah menanam sayuran.
Kampung Sayur tersebut berlokasi di jalan Prof. Dr. Hamka, tepatnya di Gang Nilam 7A dan Nilam 7B, Pontianak Kota, Kalbar.
Penggagas Kampung Sayur, Bagyo, mengungkapkan ide awal membuat Kampung Sayur tersebut adalah karena ingin membuat kampungnya bersih dan asri, sehingga ia menanami sayur-sayuran di halaman rumah.
Warga Gang Nilam 7 menyirami tanaman di Kampung Sayur. Foto: Dok Hi!Pontianak
“Awalnya kami ingin kampung kita bersih. Dari situ timbul rasa, kita rapikan, kemudian sayang lahan di tepi gang ini tidak dimanfaatkan. Dari situ saya belum berani mengajak warga, karena biasanya kalau diajak sulit. Sehingga saya harus bikin sendiri dulu,” jelas Bagyo, Minggu, 20 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Setelah menanam beberapa sayuran, ternyata tindakan tersebut mendapat perhatian baik dari warga sekitar. Warga lain kemudian juga turut menanam sayuran.
“Ada perhatian dari sebelah rumah. Dari situlah warga yang lain ikut, sehingga terbentuk sebuah wadah. Kita maunya jadi Kampung Sayur, sampai sekarang sudah berkembang jadi kelompok tani,” paparnya.
Bagyo juga mengungkapkan, selama corona, kegiatan tersebut sangat membantu, karena selain mendapat aktivitas baru, masyarakat juga tidak perlu membeli sayur dari luar.
Warga Gang Nilam 7 menanam sayuran di sekitar rumahnya. Foto: Dok Hi!Pontianak
“Karena corona, dari pada kita beli, padahal itu bisa kita budidayakan, ada dampak dari pandemi itu, kemudian trendnya bercocok tanam, karena kita tidak bisa kemana-mana, setidaknya untuk keperluan sehari-hari itu akan terbantu,” ucapnya.
Ia mengatakan, selama pandemi, warga telah memanen sayuran tersebut sebanyak dua kali. Sayuran yang ditanam di antaranya adalah bayam, kangkung, sawi, tomat, cabe, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Di sini ada 35 KK, sudah 80 persen yang ikut, jadi mereka yang pingin lahannya ditanami. Masyarakat sudah merasakan manfaatnya karena itulah mereka pro aktif,” pungkasnya.