Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Kang Dedi, Sosok di Balik Kesuksesan Tarung Derajat Kalbar Raih 2 Emas di PON
14 Oktober 2021 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tarung derajat menjadi cabang olahraga dengan sumbangan medali emas terbanyak untuk Kalimantan Barat, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
ADVERTISEMENT
Cabor tersebut berhasil menggondol dua emas, yang diraih Novianyanti dan I Ageng Rizki Ariani. Secara total, tarung derajat menyumbangkan 3 medali pada PON XX Papua. Satu medali lainnya disumbangkan Raihan Al Farizy yang berhasil meraih medali perunggu.
Keberhasilan 3 atlet tarung derajat Kalbar dalam mengukir prestasi gemilang pada pesta olahraga terakbar di Indonesia itu tentu tidak lepas dari peran pelatih mereka, yakni Dedi Indarto. Ketelatenan, kesabaran, dan kerja keras pelatih yang akrab disapa Kang Dedi itu telah berhasil mengantarkan atlet tarung derajat Kalbar meraih pencapaian tertinggi di Pekan Olahraga Nasional.
Sosok pelatih hebat itu dulunya juga merupakan atlet tarung derajat. Ia aktif bertarung pada dekade 80-an hingga 90-an. Berbagai kompetisi pun rutin diikutinya semasa aktif bertanding di medan laga.
ADVERTISEMENT
Kang Dedi berbagi cerita mengenai pengalamannya ketika melatih lima atlet tarung derajat yang berlaga pada PON Papua. Ia berkisah, sebelum menjalani pemusatan latihan yang diadakan KONI Kalbar selama hampir dua bulan, kelima atlet itu sudah lebih dulu digemblengnya selama berbulan-bulan di Kompleks Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak. Masa penggemblengan berbulan-bulan itu dilakukan dengan biaya sendiri, dan dengan peralatan seadanya.
"Kita latihan itu efektifnya dua bulan saja, yang diinapkan KONI itu kurang lebih 1 bulan 3 minggu. Itu yang diinapkan KONI di kost Anas Taksi. Pola latihannya kita menerapkan program latihan. Programnya itu terdiri dari persiapan umum, persiapan khusus, pra kompetisi, dan kompetisi. Itu mulai kita lakukan dari awal tahun 2021. Kalau persiapan mandiri dari tahun 2020," ujar Dedi, Kamis, 14 Oktober 2021.
Sejumlah kendala diakui Kang Dedi, sering ia temui selama melatih kelima atlet tersebut. Kendala itu antara lain waktu persiapan yang terlalu singkat, sarana dan prasarana latihan yang kurang memadai, serta minimnya perhatian terhadap kesehatan atlet. Namun, berbagai kendala tersebut dikatakan Dedi tidak lantas menurunkan semangatnya untuk memberikan pola latihan terbaik bagi para atlet tarung derajat.
ADVERTISEMENT
"Banyak kendala. Sebagai contoh, kita lapor kesehatan atlet. Atlet cedera harus segera ditangani. Kita bawalah ke sinsang, pertama bisa kemudian tidak bisa lagi dengan alasan ini itu. Kemudian penginapan atlet yang waktunya cuma dua bulan sangat singkat sekali. Peralatan pun 3-4 bulan sebelum berangkat ke Papua baru kita didanai," tukasnya.
Prestasi apik yang diraih anak didiknya pada PON XX Papua ini pun tidak lantas membuat Kang Dedi jemawa. Ia menilai, pencapaian tersebut bukanlah karena perannya, melainkan buah dari kerja keras, kemauan tinggi, dan semangat berlatih para atlet. Sebagai pelatih, dirinya mengaku hanya membimbing dan mengarahkan.
Dedi menambahkan, pencapaian di PON XX Papua ini menjadi pelecut baginya untuk semakin memberikan pola latihan terbaik bagi para atlet tarung derajat Kalbar. Untuk itu, pada awal tahun 2022 mendatang, Ia berjanji akan mulai melakukan pembinaan agar atlet-atlet Kalbar dapat mengukir prestasi yang lebih baik lagi di ajang olahraga nasional.
ADVERTISEMENT
"Untuk jangka panjang, insyallah awal tahun depan kita akan mulai latihan lagi untuk persiapan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) dan persiapan PON 2024. Mudah-mudahan ini bisa berjalan baik," tutupnya.