news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kantor Pos Pontianak Dapat Rp 10 M per Bulan dari Pengiriman Kratom

Konten Media Partner
5 November 2019 16:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zaenal Hamid, Kepala Kantor Pos Indonesia wilayah Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Zaenal Hamid, Kepala Kantor Pos Indonesia wilayah Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Kantor Pos Indonesia wilayah Pontianak, Zaenal Hamid, mengungkapkan 80 persen pendapatan di Kantor Pos Pontianak berasal dari pengiriman kratom.
ADVERTISEMENT
Namun, jasa pengiriman barang tersebut hanya melayani pengiriman kratom dari dua asosiasi kratom di Indonesia, yang juga telah bekerja sama dengan Direktorat Narkoba Polda.
"Asosiasi kratom Indonesia itu sudah bekerja sama juga dengan Direktorat Narkoba Polda, dan mereka setiap hari memeriksa asosiasi yang sudah bekerja sama dengan kami ini. Sehingga kami yakin kratom yang dikirim melalui Pos Indonesia ini benar-benar serbuk, tidak ada ekstraknya," ungkap Zaenal.
Daun kratom. Foto: wikipedia commons
Saat menghadiri acara Focus Group Discussion tentang tanaman kratom yang digelar oleh BNN RI, Zaenal mengungkapkan, bahwa 80 persen pendapatan Kantor Pos Pontianak, berasal dari pengiriman kratom. Ia mengatakan, Kantor Pos Pontianak melayani pengiriman sebanyak 25 hingga 30 ton kratom setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
"Paling banyak kirim ke Amerika. Jumlahnya 25 hingga 30 ton setiap bulannya. Kalau kita lihat, justru itu menurun dibanding dengan tahun lalu. Kalau dulu kan bebas, masyarakat bisa mengirim. Setelah itu, ada kebijakan dari direksi kami, bahwa pengiriman kratom hanya boleh dengan asosiasi yang telah bekerja sama dengan Pos Indonesia," paparnya, usai menghadiri FGD tentang kratom di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (5/11).
Zaenal mengungkapkan, pengiriman kratom di Pos Indonesia wilayah Pontianak sangat membantu. Pasalnya dengan jumlah 25 ton menghasilkan nominal Rp 8 hingga 10 miliar per bulan.
"25 ton nominalnya antara Rp 8-10 miliar. Artinya salah satu pendapatan Kantor Pos itu dari kratom. Kantor Pos Pontianak ini, dengan adanya pengiriman kratom, pendapatan kita lebih terbantu. Tapi kalau kratom dilarang, pendapatan kami kemungkinan akan turun," bebernya.
ADVERTISEMENT
Diakui Zaenal, BNN telah melayangkan surat edaran, terkait dampak dan pelarangan kratom. Namun, pihaknya (Kantor Pos Indonesia wilayah Pontianak) masih melayani jasa pengiriman kratom.
"Sampai hari ini, kita mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 44 tahun 2019, yang mengatakan bahwa kratom belum masuk kategori narkotika. Berarti kami masih bisa mengirim kratom ke luar negeri. Harapan kami, semoga ada kajian mendalam terkait kratom tersebut," tutupnya.