Kenali 3 Penyebab yang Bisa Bikin Kamu Menangis Secara Tiba-tiba

Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock

Hi!Pontianak - Sedang berada dalam momen kesedihan membuat seseorang tiba-tiba saja menangis. Menangis merupakan bentuk dari luapan emosi yang seseorang rasakan, baik perasaan sedih maupun marah. Menangis merupakan hal normal yang dilakukan oleh setiap orang.

Namun, pada kasus tertentu seseorang bisa saja menangis tanpa tahu penyebab pastinya. Mungkin hal ini sedang kamu rasakan.

Pakar Psikologi Klinis, Christine Ang, dalam unggahan di akun media sosialnya, menjelaskan kemungkinan penyebab seseorang sering menangis secara tiba-tiba. Berikut di antaranya:

1. Stres

Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock

Stres bisa disebabkan oleh banyak faktor. Masalah pekerjaan yang menumpuk, tekanan dari lingkungan, ataupun hubungan dengan pasangan yang membuat seseorang menjadi stres.

Saat stres memuncak, menangis menjadi reaksi pertama yang seseorang lakukan. Orang-orang yang sedang stres cenderung akan menangis untuk meluapkan kesedihannya. Hal ini bisa menjadi penyebab mengapa seseorang sering menangis secara tiba-tiba.

2. Perubahan Hormon

Perubahan hormon bisa menjadi penyebab seseorang tiba-tiba saja menangis, terutama pada wanita saat menjelang masa menstruasi.

PMS atau sindrom pramenstruasi membuat kondisi wanita lebih mudah sensitif, mudah tersinggung, mood yang cepat berubah, nyeri perut dan payudara, dan kondisi mengganggu lainnya. Kondisi tersebut membuat wanita menjadi lebih mudah stres hingga menyebabkan lebih mudah nenangis secara tiba-tiba.

3. Masih dalam Masa Berduka

Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Thinkstock

Kehilangan seseorang yang disayang tentu sangat menyedihkan. Menerima kenyataan bahwa orang yang disayang pergi meninggalkan kita bukanlah perkara yang mudah.

Semuanya butuh proses penerimaan, wajar jika seseorang sering menangis tiba-tiba saat mengingat orang yang disayang pergi dan masih dalam masa berduka. Namun, pastikan kamu bisa mengontrol rasa sedih agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jika kamu sulit melakukannya, kamu bisa meminta bantuan dari psikolog ataupun psikiater.