Konten Media Partner

Kenali 6 Warna Cairan Vagina yang Tidak Normal

19 Oktober 2021 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vagina. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vagina. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Cairan vagina merupakan salah satu elemen penting dalam kesehatan organ intim wanita. Cairan vagina dapat dikatakan normal bila memiliki warna yang bening atau putih, bertekstur kental, tidak lengket, dan tidak berbau.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, cairan vagina yang tidak normal biasanya memiliki aroma yang tidak sedap, berwarna tidak normal, terkadang disertai rasa gatal gatal atau nyeri. Keluarnya cairan vagina tidak normal bisa menjadi tanda adanya gangguan pada organ intim atau kesehatan tubuh.
dr. Ema Surya Pertiwi, dalam unggahan di kanal YouTube-nya menjelaskan ada 6 warna cairan vagina yang tidak normal dan perlu diwaspadai. Berikut di antaranya:
1. Keputihan Krim
Cairan ini berbentuk krim dan memiliki bau seperti keju serta sedikit amis. Keputihan krim umumnya sangat normal dialami oleh wanita.
Namun, jika keputihan krim menganggu dan mengeluarkan bau seperti keju busuk hingga baunya tercium oleh sekitar, ini adalah pertanda adanya infeksi jamur pada vagina. Infeksi jamur bisa hilang jika rajin mencuci vagina dengan air bersih atau sabun pembersih kewanitaan.
ADVERTISEMENT
2. Putih Kuning Krim
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Biasanya cairan ini disertai dengan bau susu busuk dan baunya melekat. Noda cairan yang menempel di celana dalam juga akan sulit hilang.
Cairan bewarna putih kuning krim bisa terjadi saat wanita mengonsumsi obat tertentu. Jika cairan ini membuat vagina tidak nyaman, iritasi dan gatal, ini adalah pertanda adanya infeksi pada vagina.
3. Kuning Kehijauan Krim
Cairan bewarna kuning kehijaum krim terlihat sedikit mengkilap dan berlendir, biasanya bercampur dengan cairan bening dan keputihan. Cairan ini mengeluarkan bau sangat busuk dan biasanya terasa gatal, perih, serta panas pada vagina saat buang air kecil. Hal ini menjadi tanda adanya infeksi bakteri pada vagina.
4. Spot Kemerahan
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Spot kemerahan biasanya muncul saat wanita dalam masa subur atau sebelum menopouse. Spot kemerahan normal dialami wanita, biasanya terjadi di akhir siklus menstruasi atau dipertengahan masa subur.
ADVERTISEMENT
Namun, jika bercak kemerahan terus muncul setiap harinya dalam jangka waktu 7 hingga 14 hari di luar masa menstruasi, ini merupakan tanda cairan tidak normal dan perlu dikonsultasikan ke dokter.
5. Gumpalan Darah
Gumpalan darah berbentuk seperti darah beku yang keluar dari vagina saat menstruasi normal terjadi pada wanita. Biasanya bewarna coklat, sedikit hitam bercampur dengan warna merah tua.
Jika gumpalan darah yang keluar membuat perut sangat nyeri, keram, dan tidak bisa beraktivitas, maka perlu dikonsultasikan ke dokter untuk menfetahui permasalahan pada siklus menstruasi.
6. Abu-abu Gelap
Cairan bewarna abu-abu gelap akan mengeluarkan bau seperti susu dan keju busuk. Cairan ini akan menimbulkan rasa gatal, nyeri atau terasa seperti terbakar saat buang air kecil hingga membuat tidak nyaman. Ini merupakan tanda adanya infeksi bakteri vagina dan membutuhkan pertanganan lebih lanjut oleh dokter.
ADVERTISEMENT