Ketua IDI Kalbar Positif Corona

Konten Media Partner
26 Oktober 2020 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketua IDI Kalbar, dr Rifka, Positif Corona
Hi!Pontianak - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Kalbar, dr Rifka MM, terkonfirmasi positif corona. Ia kini menjalani isolasi mandiri, dengan status kategori tanpa gejala.
ADVERTISEMENT
"Saya terkonfirmasi positif COVID-19, dan saat ini menjalani isolasi," kata Rifka, seperti dikutip dari Antara di Pontianak, Senin (26/10).
Rifka dinyatakan positif corona, dari hasil pemeriksaan yang keluar pada 21 Oktober 2020. Bahkan dikabarkan, virus yang menyerangnya adalah tertular virus corona tipe baru. Namun demikian, ia mengatakan, bahwa dia menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Pontianak dan dalam keadaan baik.
Dr Rifka, Ketua IDI Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
Dokter yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Pontianak itu saat ini masih dalam tahapan pemulihan kesehatan. Ia mengonsumsi vitamin serta berolahraga ringan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Mohon doanya agar saya dan semua yang kini dalam kondisi sakit karena COVID-19 segera sehat kembali," katanya.
Dia menambahkan, orang yang disiplin menjalankan protokol kesehatan masih bisa tertular COVID-19, karena masih berinteraksi dengan orang lain, yang tidak semuanya mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT

Corona di Kalbar

Rifka menekankan pentingnya disiplin seluruh warga, dalam menerapkan protokol kesehatan, pemeriksaan COVID-19, serta peningkatan kapasitas rumah sakit, serta fasilitas isolasi, dalam upaya pengendalian penularan virus corona. "Bila diperlukan berlakukan PSBB untuk meredam penyebaran infeksi," kata dia.
"Kami tenaga kesehatan sudah mengibarkan 'bendera putih'. Satu persatu dokter terkonfirmasi positif, sementara untuk mengatur jadwal dokter jaga kewalahan," katanya.
Di Kalbar sendiri, hingga Minggu (25/10) sudah tercatat 1.564 kasus COVID-19. Sebanyak 1.284 pasien di antaranya sudah dinyatakan sembuh. 268 pasien masih menjalani isolasi, dan 10 orang lainnya meninggal dunia.